Istana Ungkap Prabowo Instruksikan BNPB Segera Atasi Banjir Jabodetabek

Ilustrasi orang hanyut | Ist
Ilustrasi orang hanyut | Ist

FORUM KEADILAN – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi mengungkapkan Presiden RI Prabowo Subianto menginstruksikan BNPB untuk segera menginstruksikan BNPB untuk segera mengatasi permasalahan banjir yang melanda wilayah Jakarta, Tangerang, hingga Bekasi, sejak Senin, 3/3/2025 malam.

Hasan mengatakan Prabowo turut menyoroti banjir yang saat ini tengah melanda di sejumlah daerah.

Bacaan Lainnya

“Presiden juga bilang tadi bahwa ada beberapa daerah yang sekarang mengalami kebanjiran dan sudah koordinasi dengan badan penanggulangan bencana untuk segera ditangani,” ujar Hasan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 4/3/2025.

Ia mengungkapkan bahwa Prabowo telah meminta ke BNPB dan jajaran terkait untuk mengatasi persoalan banjir tersebut dengan sebaik-baiknya. Hujan deras mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Senin, 3/3/2025 malam yang menyebabkan banjir di sejumlah titik pada Selasa, 4/3.

Data BPBD Jakarta per 16.00 WIB mencatat 122 RT dan dua ruas jalan di Jakarta yang terendam banjir.

“BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 122 RT dan 2 ruas jalan tergenang,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta Mohamad Yohan kepada awak media.

Sebelumnya diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menggelar rapat koordinasi bersama organisasi perangkat daerah di Jakarta dan pihak terkait lainnya yang difokuskan pada pemecahan masalah terkait penyebab utama banjir.

“Dalam waktu dekat akan melakukan rapat koordinasi. Dari banjir ini tidak seperti biasanya. Biasanya 4-5 jam surut tetapi ini sampai sore belum surut juga,” kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Lukmansyah dalam keterangan di Jakarta, Selasa, 4/3/2025.

Lukmansyah menegaskan pihaknya bersama organisasi perangkat daerah segera mencari jalan perangkat daerah segera mencari jalan keluar masalah.

“Diharapkan setelah dicarikan solusinya, risikonya tidak terlalu banyak,” tuturnya.

Lukmansyah memastikan BNPB segera memetakan langkah penanggulangan banjir sehingga bencana serupa tidak terulang di kemudian hari atau setidaknya mengurangi dampak yang ditimbulkan.

Berdasarkan data sementara BNPB, korban terdampak ada sebanyak 485 keluarga atau 1.446 orang dan sebanyak 224 unit rumah di Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan (Jaksel), yang terendam banjir dengan ketinggian muka air 50 centimeter-1,5 meter.

Koordinasi antar anggota Kabinet Merah Putih (KMP) sudah dilakukan untuk memastikan korban banjir di Jabodetabek agar mendapatkan penanganan yang baik dan mencari solusi agar hujan yang sangat deras dapat diatasi sehingga tidak menambah titik-titik banjir di kemudian hari.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menjelaskan terkait bantuan sosial bagi korban banjir bahwa Kementerian Sosial (Kemensos) telah mengucurkan bantuan senilai Rp3 miliar untuk mendukung penanganan banjir.

Berbagai bantuan yang telah diberikan meliputi kasur, bantal, obat-obatan, pakaian untuk dewasa dan anak, beserta tenda untuk memastikan para pengungsi mendapatkan tempat yang layak

Secara khusus terkait dengan banjir, Gus Ipul mengatakan bahwa Presiden telah meminta agar seluruh pihak, mulai dari aparat penegak hukum hingga relawan saling bersinergi untuk menangani bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

“Presiden menginstruksikan agar seluruh pihak, termasuk TNI, Polri, dan relawan, bersinergi dalam penanganan bencana. Seperti yang selalu terjadi, setiap kali ada bencana, seluruh elemen bangsa bersatu padu untuk memberikan bantuan, mulai dari evakuasi, pengungsian, hingga tahap rehabilitasi,” ujar Gus Ipul.

Merespons instruksi Presiden Prabowo, Gus Ipul menegaskan bahwa seluruh sumber daya pemerintah, baik dari Kementerian Sosial, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, hingga relawan dari berbagai organisasi terus bekerja

“BNPB tetap menjadi garda terdepan dalam penanganan bencana, sementara Kementerian Sosial berperan dalam penyediaan logistik dan shelter,” kata Gus Ipul.*

Pos terkait