Golkar Manfaatkan Momentum Ramadan untuk Turun ke Masyarakat
FORUM KEADILAN – Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham menyatakan bahwa Ketua Umum Partai Golkar Bahli Lahadalia menginstruksikan seluruh kadernya untuk memanfaatkan bulan Ramadan sebagai momentum memperkuat gerakan sosial di tengah masyarakat.
Idrus menyampaikan bahwa pesan tersebut ia terima langsung dalam komunikasi dengan Bahli.
“Ketua Umum mengharapkan seluruh kader Partai Golkar menjadikan bulan Ramadan ini sebagai momentum untuk melakukan gerakan karya kekaryaan. Dalam bahasa agama, ini adalah gerakan amal saleh, fastabiqul khairat, yang bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ujar Idrus di DPP Golkar, Jakarta Barat, Senin 3/3/2025.
Menurut Idrus, kader Partai Golkar yang berada di eksekutif dan legislatif di semua tingkatan diminta untuk turun langsung ke masyarakat selama bulan Ramadan.
“Ketua Umum meminta seluruh kader, khususnya yang berada di eksekutif, baik itu menteri, wakil menteri, gubernur, bupati, wali kota, serta anggota legislatif di semua tingkatan agar hadir di tengah masyarakat,” katanya.
Lebih lanjut, Idrus menegaskan bahwa kader Golkar harus aktif turun ke daerah pemilihannya (dapil) dan tidak hanya hadir saat menjelang pemilu.
“Jangan hanya datang ke dapil saat pemilu. Justru saat seperti inilah kita harus turun, menjadikan Ramadan sebagai momentum untuk lebih dekat dengan rakyat,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Idrus juga menyinggung peran Partai Golkar dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih.
“Pak Prabowo di mana pun selalu menyampaikan pesan-pesan yang luar biasa kepada masyarakat. Itu juga yang harus kita perhatikan sebagai bagian dari koalisi,” jelas Idrus.
Menurutnya, Golkar harus terus hadir di tengah masyarakat untuk memahami masalah yang ada dan memberikan harapan bagi kehidupan yang lebih baik.
“Golkar harus mengambil langkah nyata untuk membantu masyarakat. Momentum Ramadan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” pungkasnya.*
Laporan Muhammad Reza
