Sabtu, 14 Juni 2025
Menu

Dirut Pertamina Persero Ungkap Permohonan Maaf

Redaksi
Permintaan maaf Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri tentang kasus hukum tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina, subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) periode 2018-2023 dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Pusat Pertamina di Jakarta Pusat, Senin, 3/3/2025 | YouTube Pertamina
Permintaan maaf Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri tentang kasus hukum tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina, subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) periode 2018-2023 dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Pusat Pertamina di Jakarta Pusat, Senin, 3/3/2025 | YouTube Pertamina
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mengungkapkan permohonan maafnya tentang kasus hukum tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina, subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) periode 2018-2023.

Simon mengatakan bahwa kasus ini sangat memukul dan menjadi salah satu ujian besar yang dihadapi oleh Pertamina. Walaupun demikian, Simon juga mengapresiasi penindakan hukum yang telah dilakukan oleh Kerjaksaan Agung (Kejagung) terhadap kasus ini.

“Pada kesempatan ini, saya Simon Aloysius Mantiri sebagai Direktur Utama Pertamina menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas peristiwa yang terjadi beberapa hari terakhir,” ujar Simon dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Pusat Pertamina di Jakarta Pusat, Senin, 3/3/2025.

“Ini peristiwa yang memukul kita semua, menyedihkan juga bagi kami dan tentunya ini adalah salah satu ujian besar yang dihadapi Pertamina. Kami sangat mengapresiasi penindakan hukum yang dilakukan Kejaksaan Agung atas dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan anak perusahaan Pertamina,” lanjut Simon.

Simon mengaku bahwa pihaknya siap membantu Kejagung mengungkap kasus tersebut dengan menyajikan data atau keterangan-keterangan tambahan dengan harapan, pengungkapan kasus ini bisa berjalan sesuai dengan ketentuan.

“Kami juga menyampaikan komitmen kami, PT Pertamina (Persero) dalam penyelenggaraan kegiatan perusahaan dengan prinsip Good Corporate Governance. Ini menjadi kesempatan kami memperbaiki diri,” ungkapnya.

Ia pun meminta maaf apabila ada tindakan-tindakan dari Pertamina yang menyakini hati dan kepercayaan masyarakat.

Simon kemudian menyebut, pihaknya telah membentuk tim crisis centre untuk mengevaluasi semua proses bisnis perusahaan, khususnya dalam aspek operasional.

“Kami berkomitmen melakukan dan memperbaiki agar tata kelola Pertamina jauh lebih baik. Pada kesempatan ini saya sebagai pucuk pimpinan perusahaan akan berdiri di garis terdepan memastikan Pertamina menjadi kepercayaan dan kebanggan rakyat Indonesia. Sekali lagi mewakili keluarga besar Pertamina kami sampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya,” kata Simon.*