Selasa, 24 Juni 2025
Menu

Polri Ngaku Tak Anti Kritik Usai Viral Permintaan Maaf Band Sukatani

Redaksi
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko | Ist
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILANSukatani, band asal Purbalingga, Jawa Tengah kini tengah viral di media sosial. Band tersebut viral usai dua personelnya meminta maaf kepada Polri terkait lirik lagu mereka yang berjudul ‘Bayar Bayar Bayar’.

Dalam video yang beredar, dua personel Sukatani mengungkapkan permintaan maaf mereka yang ditujukan kepada Polri. Usai video permintaan maaf tersebut viral, Polri kemudian menegaskan bahwa pihaknya tidak anti kritik.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko merespons permintaan maaf tersebut dengan menekankan bahwa Polri tidak anti kritik.

“Komitmen dan konsistensi, Polri terus berupaya menjadi organisasi yang modern, yaitu Polri Tidak Anti Kritik,” tutur Trunoyudo.

Di samping itu, Trunoyudo menyebut bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo selalu menegaskan supaya tidak anti kritik. Menurutnya, instruksi tersebut disampaikan Kapolri kepada seluruh jajarannya.

“Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kerap menegaskan hal tersebut kepada seluruh jajaran,” kata dia.

Sebelumnya, band post-punk Sukatani membuat permintaan maaf terbuka dan menghapus lagu ‘Bayar Bayar Bayar’ dari platform streaming. Band yang dipimpin oleh Alectroguy dan Twister Angel tersebut meminta maaf karena lagu ‘Bayar Bayar Bayar’ mengandung lirik ‘bayar Polisi‘.

Lagu itu menjadi viral seusai dinyanyikan langsung oleh Sukatani dan tersebar di media sosial.

Band itu kemudian meminta maaf kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Institusi Polri.

“Mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami dengan judul lagu ‘Bayar Bayar Bayar’ yang liriknya ‘bayar polisi’ yang telah kami nyanyikan sehingga viral di beberapa platform media sosial,” ujar Alectroguy via Instagram, Kamis, 20/2.

Sukatani pun menjelaskan alasan lirik ‘bayar polisi’ tercantum di lagu ‘Bayar Bayar Bayar’. Menurut Alectroguy, lagu tersebut ditujukan kepada polisi yang melanggar aturan.

Tetapi, akhirnya ia menarik lagu tersebut dari peredaran akibat lirik yang menyebut Polisi dan memastikan ‘Bayar Bayar Bayar’ sudah tidak tersedia di platform streaming digital.

“Sebenarnya lagu itu saya ciptakan untuk oknum kepolisian yang melanggar peraturan,” ungkap Alectroguy.

“Saya telah mencabut dan menarik lagu ciptaan kami yang berjudul ‘Bayar Bayar Bayar’, lirik lagu bayar polisi,” tuturnya.

Diketahui, Sukatani adalah duo dance-punk Purbalingga yang telah ada sejak 2022. Band tersebut dipimpin oleh Alectroguy sebagai gitaris dan produser, berserta Twister Angel sebagai vokalis setiap manggung.

Sukatani semakin dikenal soal gaya nyentrik mereka dengan balaclava khas, serta aksi berbagi sayur yang merupakan bagian dari menyuarakan perlawanan dan perjuangan para petani dalam lagu-lagunya.

Keresahan nasib petani dan isu agraria juga disuarakan dalam album debut berjudul ‘Gelap Gempita’. Album yang dirilis pada 24 Juli 2023 itu terdiri dari delapan lagu, termasuk ‘Bayar Bayar Bayar’ yang belakangan ini viral.

‘Gelap Gempita’ juga menampilkan lagu-lagu berjudul ‘Semakin Tua Semakin Punk’, ‘Tanam Kemandirian’, ‘Alas Wirasaba’, ‘Realitas Konsumerisme’, hingga ‘Jangan Bicara Solidaritas’.*