Kamis, 12 Juni 2025
Menu

Seorang Bocah Terkena Peluru Nyasar saat Tidur di Cengkareng

Redaksi
Ilustrasi Peluru Nyasar | Freepik
Ilustrasi Peluru Nyasar | Freepik
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Seorang bocah berinisial M (6) terkena peluru nyasar saat sedang tidur dirumahnya yang juga sebagai bengkel sepeda di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat pada Selasa, 11/2/2025, sekitar pukul 22.15 WIB.

Kasat Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya saat ini masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi untuk mengungkap asal-muasal peluru yang melukai korban.

“Ya benar, kejadian tersebut terjadi di sebuah bengkel sepeda di Cengkareng. Korban seorang bocah laki-laki berinisial M (6). Terhadap kasus ini, kami masih melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan bukti dan keterangan saksi,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis 13/2.

Arfan menjelaskan, insiden ini bermula ketika korban sedang tidur bersama kedua orang tuanya di dalam rumah yang sekaligus bengkel sepeda tersebut.

“Sekitar pukul 22.15 WIB, terdengar suara keras yang diikuti dengan suara benda jatuh. Tak lama setelah itu, bocah tersebut menangis histeris,” ujarnya.

Kemudian, saat selimut sang anak dibuka, orang tua korban terkejut lantaran melihat darah mengalir deras dari paha kiri anak mereka, yakni, tepat di atas lutut korban.

Kata Arfan, orang tua korban langsung membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.

“Panik dan khawatir akan kondisi anaknya, kedua orang tua korban langsung melarikannya ke rumah sakit terdekat,” ucapnya.

Lebih lanjut, Arfan menuturkan, pihak kepolisian telah mengamankan proyektil peluru yang diduga menjadi penyebab luka korban.

Peluru tersebut kini sedang menjalani uji balistik di Laboratorium Forensik (Labfor) Bareskrim Polri guna mengetahui jenis senjata serta asal tembakan.

“Kami sudah mengamankan proyektil peluru dan saat ini sedang dilakukan uji balistik di Labfor Bareskrim Polri untuk mengetahui dari mana asal peluru tersebut,” tandasnya.*

Laporan Ari Kurniansyah