Kamis, 19 Juni 2025
Menu

Mayjen Novi Helmy Ditunjuk Jadi Dirut Bulog

Redaksi
Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya | Ist
Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, melakukan pergantian Direksi Perum Bulog dengan menetapkan Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya, sebagai Direktur Utama.

Keputusan itu tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-30/MBU/02/2025 tanggal 7 Februari 2025, yang mengakhiri pengabdian Wahyu Suparyono sebagai Direktur Utama dan Iryanto Hutagaol sebagai Direktur Keuangan Perum Bulog.

“Selama masa tugasnya, keduanya telah memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan Perum Bulog,” tulis keterangan resmi Bulog.

Di sisi lain, Mayjen Novi menegaskan dirinya masih berstatus prajurit TNI aktif walaupun telah ditunjuk menjadi Direktur Utama Perum Bulog.

“Ya masih aktivitas, iya (masih prajurit aktif),” kata Novi Helmy usai rapat dengan Menteri Pertanian Andi Amran dan jajaran di Kantor Kementerian (Kementan), Jakarta Selatan (Jaksel), pada Minggu, 9/2/2025.

Ia mengaku, dirinya hanya menjalankan arahan dari pimpinan walaupun tidak menyebutkan secara gamblang pimpinan tersebut.

“Wah, ini sudah petunjuk dan arahan daripada pimpinan,” katanya.

“Sudah langsung untuk melaksanakan tugas ini (menjadi Dirut Bulog) supaya kita cepat swasembada pangan,” lanjutnya.

Sebagai informasi, sebelum ditunjuk menjadi Dirut Bulog, Novi adalah Asisten Teritorial Panglima TNI.

Tidak adanya batasan prajurit aktif menduduki jabatan sipil sebelumnya adalah rancangan revisi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang TNI.

Berdasarkan draf revisi UU TNI, ketentuan Pasal 47 Ayat (2) menyebut prajurit aktif dapat menduduki jabatan pada kantor yang membidangi koordinator bidang politik, dan keamanan negara, pertahanan negara, sekretaris militer presiden, intelijen negara, sandi negara, Lembaga Ketahanan Nasional, Dewan Pertahanan Nasional, Search and Rescue (SAR) Nasional, Badan Narkotika Nasional, dan Mahkamah Agung, berserta Kementerian/Lembaga lain yang membutuhkan tenaga dan keahlian prajurit aktif sesuai dengan kebijakan Presiden.

Diketahui, selain Direktur Utama, Kementerian BUMN juga mengganti Direktur Keuangan dan Iryanto Hutagaol ke Hendra Susanto.

Pergantian Direksi Perum Bulog tersebut dilakukan di tengah target penyerapan tiga juta ton setara beras.

Presiden RI Prabowo Subianto memerintahkan Bulog menyerap tiga juta ton beras dari petani hingga April 2025.*