Ternyata Mobil Mantan Perwira Hermawan Melintas dengan Kondisi Ban Tidak Lengkap di Gunung Sahari

Mobil milik jenazah Brigjen (Purn) TNI Hendra Hendrawan Ostevan ditemukan pada Sabtu, 18/1/2025 sekitar pukul 10:00 WIB, di di Dermaga Marunda, Cilincing, Jakarta Utara | Ist
Mobil milik jenazah Brigjen (Purn) TNI Hendra Hendrawan Ostevan ditemukan pada Sabtu, 18/1/2025 sekitar pukul 10:00 WIB, di di Dermaga Marunda, Cilincing, Jakarta Utara | Ist

FORUM KEADILANMobil milik Brigjen (Purn) TNI Hermawan yang ditemukan tewas di perairan Marunda, Jakarta Utara, sempat melintas di Jalan Gunung Sahari, dengan satu ban yang hilang.

Hal itu terungkap berdasarkan rekaman Closed-Circuit Television (CCTV) sebelum akhirnya tercebur ke dasar laut.

Bacaan Lainnya

“Berdasarkan pemantauan dari penyidik atau analisis CCTV yang dilakukan oleh penyidik, maka mobil Toyota Vios ini tergambar di CCTV melintas di Jalan Gunung Sahari dalam kondisi tanpa ban sebelah kanan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Rabu, 22/1/2025.

Ade Ary menyebut, mobil tersebut melintas hanya dengan velg di bagian depan sebelah kanan. Ade Ary mengaku, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait temuan tersebut.

“Ya itu yang akan didalami terus (ke mana bannya). Jadi melintas dengan tiga ban kiri, depan, belakang lengkap, yang kanan depan tanpa ban tapi masih ada velg-nya, itu faktanya di Gunung Sahari,” ucapnya.

Selain itu, Ade Ary menuturkan, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lanjutan terkait mobil pensiunan TNI yang tercebur di perairan Marunda, Jakarta Utara itu.

Dari hasil pemeriksaan, mobil tersebut diduga melaju dengan kecepatan 35 km/jam sebelum akhirnya tercebur ke laut.

“Adapun hasil pemeriksaan TKP dan fisik mobil Toyota Vios, diperkirakan kecepatan mobil sesaat sebelum jatuh ke laut adalah 35 km/jam,” jelasnya.

Kata Ade Ary, perkiraan kecepatan kendaraan tersebut diukur berdasarkan jarak dan waktu pada rekaman CCTV di lokasi kejadian.

“Dengan membandingkan antara jarak dan waktu pada video CCTV pada TKP,” ucapnya lagi.

Selain melakukan pengukuran jarak, tim penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Puslabfor Polri juga melakukan pengambilan titik koordinat di lokasi.

“Pengambilan titik koordinat untuk pengecekan cuaca, kecepatan angin, dan kelembapan pada saat kejadian dengan menggunakan satelit,” tandasnya.*

Laporan Ari Kurniansyah

Pos terkait