Kamis, 19 Juni 2025
Menu

Pengamat: Penersangkaan Hasto Serangan Balik Jokowi

Redaksi
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto di Gedung Merah Putih KPK | Muhammad Reza/Forum Keadilan
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto di Gedung Merah Putih KPK | Muhammad Reza/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Pengamat politik dari Citra Institute, Yusak Farchan, menilai bahwa penetapan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak sepenuhnya murni persoalan hukum. Menurutnya, kasus hukum yang menjerat Hasto sarat dengan nuansa politik.

“Kurang tepat jika disebut kriminalisasi, tetapi juga tidak sepenuhnya murni hukum. Kasus hukum selalu berkelindan dengan peristiwa politik,” ujar Yusak kepada Forum Keadilan, Senin, 30/12/2024.

Yusak mencatat bahwa Hasto sudah lama menjadi target investigasi, namun status tersangka baru diumumkan tak lama setelah PDIP memecat Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kader partai.

Hal ini, katanya, memunculkan spekulasi bahwa penetapan tersangka terhadap Hasto adalah bagian dari serangan balik Jokowi.

“Ini menimbulkan spekulasi bahwa penetapan Hasto sebagai tersangka bisa saja menjadi bagian dari serangan balik Jokowi,” ungkapnya.

Terkait dugaan Hasto memiliki rekaman video skandal korupsi elite politik, Yusak menyarankan agar bukti tersebut segera diungkap ke publik.

“Jika benar Hasto punya video skandal korupsi elite, sebaiknya segera saja dibuka ke publik dan dilaporkan ke penegak hukum agar terang benderang,” ucapnya.

Yusak juga menilai, target serangan Hasto bukanlah Presiden Prabowo Subianto, melainkan Jokowi, terutama terkait tudingan keterlibatan Jokowi dalam beberapa kasus besar, seperti dugaan “kriminalisasi Anies” di kasus Formula E.

“Sasaran tembak Hasto memang lebih mengarah pada dugaan keterlibatan Jokowi. Jadi, Prabowo sebenarnya tidak ada beban karena baru bekerja dua bulan sebagai Presiden,” jelas Yusak.

Hasto disebutnya sedang membangun narasi perlawanan dengan menggambarkan Jokowi sebagai “penguasa bengis.” Narasi ini, menurut Yusak, dikemas secara heroik dengan merujuk pada perjuangan rakyat di era Bung Karno.

“Hasto terlihat kencang melawan penetapannya sebagai tersangka. Kelebihan Hasto ini mampu membangun narasi perlawanan yang heroik melalui contoh-contoh pengorbanan rakyat atas perjuangan Bung Karno,” pungkasnya.*

Laporan Muhammad Reza