Ancaman Mikroplastik dalam Makanan

Ilustrasi Mikroplastik | Pinterest
Ilustrasi Mikroplastik | Pinterest

FORUM KEADILAN – Pernahkah terpikirkan bahwa makanan yang kita konsumsi sehari-hari mungkin mengandung partikel plastik yang sangat kecil atau mikroplastik? Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kontaminasi mikroplastik dalam makanan telah menjadi masalah global yang serius.

Penelitian menunjukkan bahwa berbagai jenis makanan yang kita konsumsi sehari-hari berpotensi mengandung mikroplastik. Mikroplastik berasal dari berbagai sumber, seperti plastik yang terurai di lingkungan, serat sintetis dari pakaian, dan bahkan dari proses pembuatan produksi makanan itu sendiri.

Makanan laut seperti ikan, kerang, dan udang menjadi salah satu sumber utama paparan mikroplastik bagi manusia. Hewan laut menyerap mikroplastik dari air laut yang tercemar, dan ketika kita mengkonsumsinya, mikroplastik tersebut ikut masuk ke dalam tubuh kita. Selain makanan laut, berbagai jenis makanan lainnya seperti garam, gula, beras, sayuran, dan buah-buahan juga telah ditemukan mengandung mikroplastik.

Partikel mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh dapat mengakibatkan peradangan, kerusakan jaringan, serta gangguan pada sistem endokrin. Selain itu, mikroplastik juga dapat menjadi pembawa bakteri dan polutan berbahaya lainnya, sehingga meningkatkan risiko infeksi dan penyakit.

Untuk mengurangi paparan mikroplastik, kita dapat melakukan beberapa langkah sederhana. Pilihlah makanan segar dan organik sebisa mungkin seperti sayuran organik, kurangi konsumsi makanan olahan (fast food), dan perhatikan kebersihan makanan serta peralatannya. Selain itu, kita juga dapat berkontribusi dalam mengurangi produksi sampah plastik dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Masalah mikroplastik dalam makanan merupakan tantangan besar yang membutuhkan perhatian serius dari semua pihak. Pemerintah, industri makanan, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mencari solusi jangka panjang dan memastikan keamanan pangan bagi generasi mendatang. Dengan meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan yang tepat, kita dapat melindungi diri kita dan lingkungan dari ancaman mikroplastik.

Laporan Dian Pangestu Pancar

Pos terkait