Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Mental di Hari Kesehatan Mental Sedunia

FORUM KEADILAN – Setiap tahunnya, tanggal 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia. Adanya hari peringatan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di seluruh dunia akan pentingnya kesehatan mental.
Peringatan ini pertama kali diadakan pada tahun 1992 oleh Rich Hunter, dari World Fenderation for Mental Health (WFMH) untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan jiwa di seluruh dunia. Setiap tahun, tema yang berbeda dipilih untuk menyoroti isu tertentu dalam kesehatan mental, mendukung pencegahan dan mendorong akses perawatan. Tujuannya adalah mengedukasi masyarakat, mengurangi stigma, dan mendorong dialog tentang kesehatan mental.
Tema penting dalam peringatan ini mulai diperkenalkan pada tahun 1994, dimulai dengan tema “Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan Jiwa di Seluruh Dunia”. Sejak itu, Hari Kesehatan Jiwa Sedunia telah menjadi platform strategis bagi pemerintah, organisasi dan individu untuk merancang program perawatan kesehatan mental.
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia merupakan momen penting untuk meningkatkan kesadaran global tentang kesehatan mental. Peringatan ini melibatkan kegiatan seperti, seminar, kampanye, dan acara publik untuk mempromosikan kepahaman dan dukungan terhadap kesehatan mental.
Tahun ini, tema yang diangkat adalah “Kesehatan Mental di Tempat Kerja”. Setiap tahun, 12 miliar hari kerja hilang akibat depresi dan kecemasan hingga mengakibatkan kerugian ekonomi global sebesar $1 triliun. Hubungan antara pekerjaan dan kesehatan mental sangat signifikan, dengan sekitar 15% orang dewasa usia kerja diperkirakan mengalami gangguan mental menurut World Health Organization (WHO).
Kesehatan mental sangat dipengaruhi oleh lingkungan kerja. Pekerjaan layak mendukung kesehatan mental, sedangkan kondisi buruk seperti diskriminasi dan beban kerja berlebih dapat menimbulkan risiko.
Menurut WHO , kesehatan jiwa adalah kondisi di mana seseorang merasa sehat bahagia dan mampu menghadapi tantangan hidup, serta memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Definisi kesehatan WHO menyatakan bahwa “Kesehatan adalah keadaan sejahtera secara fisik, mental dan sosial, bukan hanya sekedar terbebas dari penyakit atau kelemahan”. *
Laporan Pangesti Handayani