Rano Karno Minta Pengelolahan Kawasan GBK Diserahkan ke Pemda Jakarta

Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3 Rano Karno alias Bang Doel blusukan ke Pasar Tradisional Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu, 25/9/2024 | Ali Mansur/Forum Keadilan
Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3 Rano Karno alias Bang Doel blusukan ke Pasar Tradisional Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu, 25/9/2024 | Ali Mansur/Forum Keadilan

FORUM KEADILAN – Calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Rano Karno meminta agar pengelolahan kawasan Gelora Bung Karno (GBK) diserahkan ke pemerintah daerah (Pemda). Dia berdalih hal itu perlu dilakukan setelah Jakarta tidak lagi menyandang status sebagai ibu kota negara yang pindah ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

“Mudah-mudahan kalau pemerintah pindah ke IKN, GBK yang pegang (kelola) Pemda DKI,” ujar pria yang akrab disapa bang Doel, kepada awak media di kawasan GBK, Jakarta Pusat, Selasa, 1/10/2024.

Bacaan Lainnya

Namun memang untuk saat ini, kata bang Doel, pengelolahan kawasan GBK masih dipegang oleh Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia (Kemesetneg). Hanya saja kemudian, setekah ibu kota secara resmi pindah maka Setneg pun secara otomatis turut serta berkantor ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

“Sekarang kan pegang Setneg, Setneg (nanti) pindah (ke IKN). hayo, GBK, siapa yang pegang? nanti wakil gubernur yang pegang,” kelakar Doel.

Selain itu, kata Doel, semestinya fasilitas olahraga di kawasan GBK dapat digunakan atau dimanfaatkan untuk para atlet Jakarta. Sehingga diharapkan ke depannya Jakarta bisa menjadi juara umum dalam perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON). Apalagi fasilitas olahraga di Jakarta lebih memadai dibanding daerah lain

Sementara itu untuk gelaran PON 2024 di Aceh dan Medan, kontingen Jakarta hanya duduk diperingkat dua kalah dari Jawa Barat sebagai juara umum. Doel menganggap ada sesuatu yang ‘tidak benar’. Karena seharusnya dengan fasilitas yang mumpuni Jakarta bisa menjadi juara umum.

“Apa kurangnya Jakarta? fasilitas ada, atlet ada, kok bisa kalah? Ada sesuatu yang enggak bener, coba kita lihat GBK. Apa GBK bisa digunakan untuk atlet kita (berlatih)? tidak,” keluh politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).*

Pos terkait