Mensos Risma Bahas Pengentasan Kemiskinan di Markas Besar PBB

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini di Forum Politik Tingkat Tinggi (High Level Political Forum) di Markas Besar PBB, New York, Kamis, 11/7/2024. | YouTube Kemensos RI
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini di Forum Politik Tingkat Tinggi (High Level Political Forum) di Markas Besar PBB, New York, Kamis, 11/7/2024. | YouTube Kemensos RI

FORUM KEADILAN – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengungkapkan bahwa dirinya optimis dalam menangani kemiskinan dan mencegah kelaparan di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan saat dirinya berpidato di Forum Politik Tingkat Tinggi (High Level Political Forum) di Markas Besar PBB, New York, Kamis, 11/7/2024.

Bacaan Lainnya

“Kami percaya dengan bekerja sama, dunia akan menjadi tempat yang lebih baik untuk semua, inklusif tanpa kemiskinan dan kelaparan. No one left behind,” ujar Risma.

Ia juga mengatakan bahwa berbagai inisiatif yang sudah diambil oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Sosial (Kemensos) dalam tiga tahun terakhir dengan melibatkan multi stakeholder, komunitas adat, komunitas agama, ikatan alumni, media hingga sampai dengan aparat negara.

Risma juga menegaskan mengenai pentingnya data yang akurat dan pemanfaatan teknologi dalam program pengentasan kemiskinan.

Ia menjelaskan bahwa data (DTKS) di Indonesia juga diperbarui minimal sekali dalam setiap bulan oleh pemerintah daerah. Risma menganggap hal tersebut memudahkan untuk merancang solusi yang tepat, baik untuk mengurangi pengeluaran keluarga dan juga meningkatkan pendapatan mereka.

Karena, ia mengatakan data yang akurat membuat penyaluran program pengentasan kemiskinan lebih efektif dan efisien.

Ia juga mengungkapkan Pemerintah Indonesia sudah meluncurkan program makan bagi kelompok rentan, seperti: Lanjut Usia Tunggal dan Disabilitas Tunggal.

Bantuan sosial, lanjut Risma, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), sembako, dan anak Yatim Piatu (YAPI) juga sudah disalurkan setiap bulan melalui transfer tunai kepada keluarga miskin.

“Kami sekarang dapat menyediakan program permakanan gratis bagi lansia dan penyandang disabilitas yang tinggal sendiri. Program ini didukung oleh kelompok masyarakat (pokmas) setempat yang memasak dan mengirimkan makanan kepada mereka setiap hari,” jelasnya.

Risma menyebut Kemensos menyediakan dua bentuk dukungan utama dalam bidang perumahan, yaitu rusun sewa murah (hanya Rp10 ribu per bulan) dan renovasi atau pembangunan rumah baru.

Pada saat ini, telah terbangun 3 (tiga) rusun sewa murah dan hampir 16.000 rumah sudah direnovasi atau dibangun kembali di seluruh Indonesia dalam tiga tahun terakhir.

Di sisi lain, dalam mengatasi masalah aksesibilitas di daerah perbatasan dan komunitas terpencil, Kemensos memanfaatkan teknologi sebagai enabler.

“Seperti: bus sekolah, kapal sekolah, sepeda motor listrik, sampai dengan pembelajaran melalui broadband learning center,” ujarnya.

“Upaya ini juga mencakup penyediaan akses air bersih melalui mesin pengolah air (SWRO – Sea Water Reverse Osmosis) yang dijalankan dengan tenaga surya,” jelasnya.

Risma menyampaikan, sudah lebih dari 28.775 Keluarga sudah digraduasi dari Kemiskinan dan tak lagi terdaftar sebagai penerima bantuan sosial (bansos). Hal ini, akibat dari program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA).

Program ini mendukung kewirausahaan dan juga memberikan pelatihan vokasional berikut, peluang kerja bagi penyandang disabilitas dan komunitas, termasuk di titik terluar Indonesia seperti Aceh di Barat, Siau di Utara, Skouw di Timur dan Rote Ndao di Selatan.

“Fasilitas ini dilengkapi dengan makanan siap saji, tenda, perahu, dan generator mini, berfungsi sebagai persiapan darurat jika terjadi bencana dan kelaparan secara inklusif,” pungkasnya.*

Pos terkait