Jokowi Ungkap Alasan RI Tak Jadi Swasembada Pangan

Presiden Joko Widodo meninjau bantuan beras cadangan pangan pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Gudang Bulog Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 16/2/2024 | X @jokowi
Presiden Joko Widodo meninjau bantuan beras cadangan pangan pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Gudang Bulog Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 16/2/2024 | X @jokowi

FORUM KEADILAN – Indonesia pernah berhasil melakukan swasembada pangan, khususnya untuk komoditas beras sebagai makanan pokok masyarakat beberapa tahun lalu. Tetapi, diketahui pada saat ini produksi beras yang menurun memaksa Indonesia melakukan impor pangan kembali. Sehingga akhirnya, Indonesia tidak lagi mempunyai predikat swasembada pangan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa untuk bisa melakukan swasembada pangan dewasa tersebut tidak mudah, karena disebabkan adanya momok perubahan iklim yang tak menentu.

Bacaan Lainnya

“Ini proses panjang ya swasembada pangan itu. Kadang sudah baik, turun lagi karena iklim yang nggak menentu. Dulu kan kita sudah swasembada pangan, kemudian turun lagi karena ada El Nino, La Nina,” ujar Jokowi usai melakukan peninjauan sawah pada Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Jumat, 5/7/2024.

Ia menilai perubahan iklim yang terjadi saat ini juga sangat mempengaruhi produktivitas produksi pangan di berbagai negara dan hal ini tidak terkecuali di Indonesia.

Selama 2 tahun ke belakang anjloknya produksi pangan di berbagai negara tidak dapat dihindari.

“Saya kira iklim sangat mempengaruhi produktivitas di semua negara dan dalam dua tahun ini saja, negara-negara yang biasanya produksinya berlebih itu pun juga mengalami penurunan yang tajam,” ungkapnya.

Sebelumnya diketahui, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman sempat mengatakan Indonesia mampu melakukan swasembada beras. Hal tersebut terjadi selama 3 tahun dari tahun 2017 hingga 2019, di tahun-tahun ini Indonesia pernah tak melakukan impor beras sama sekali.

Amran yang pada saat itu yang juga menjabat sebagai Mentan, yakin swasembada beras dapat dicapai lagi oleh Indonesia.

“Di pemerintahan Presiden (pada periode pertama), kita pernah swasembada. Tahun 2017 tidak ada import beras medium, 2019 tidak ada impor beras medium, 2020 tidak ada impor beras medium. Nah, tiga tahun kita swasembada,” terang Amran di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin 6/7/2024 silam.

Amran juga menyalahkan perubahan iklim jadi masalah utama Indonesia tidak bisa swasembada beras. Pada saat ini, Amran bilang satu faktor yang membuat swasembada beras ini dilakukan adalah adanya siklus cuaca El Nino.

Pada akhir tahun lalu, siklus iklim kering El Nino memang melanda Indonesia membuat banyak kegagalan panen dikarenakan iklim terlalu panas dan kekurangan pangairan.

“Hanya saja sekarang ada El Nino, terjadi sekarang ini sehingga itu menekan produksi,” kata Amran.*

Pos terkait