FORUM KEADILAN – Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menuding adanya operasi larangan terhadap Kiai Nahdlatul Ulama (NU) untuk memberikan dukungannya kepada AMIN (Anies-Muhaimin). Namun Ketua Pengurus Besar NU (PBNU) Prof Mukri mengaku, hingga saat ini PBNU tak pernah mengeluarkan larangan seperti itu.
“Kalau sampai hari ini, yang saya tahu, tidak ada PBNU mengeluarkan larangan sebagaimana yang disampaikan oleh Muhaimin Iskandar,” katanya kepada Forum Keadilan, Selasa 2/1/24.
Ia juga memaklumi munculnya prasangka, tuduhan, hingga praduga menjelang pemilu 2024 seperti saat ini. Tetapi jika ada pelanggaran, menurutnya harus diserahkan kepada Bawaslu.
“Ya namanya juga kontestasi. Orang bisa memberikan spekulasi begini, begitu. Ada juga, kenapa kampanye yang datang sedikit, lalu ternyata dilarang datang sama Pak Lurah nya. Itu kan silakan saja, pasti ada Bawaslu dan jajarannya,” jelasnya.
Kemudian, soal ada tidaknya pembicaraan PBNU dan AMIN terkait tudingan tersebut, menurutnya belum ada.
“Ya belum, dan enggak ada memang untuk membicarakan masalah itu tidak ada,” ungkapnya
Mukri menjelaskan, sebenarnya NU secara lembaga netral. Secara perorangan, masyarakat NU dipersilakan memberikan suaranya kepada siapapun.
“NU secara kelembagaan kan itu netral, namun secara perorangan dipersilakan untuk mendukung siapa, dan tidak ada larangan. Hanya saja jangan membawa lembaga NU dan jabatannya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Muhaimin atau Cak Imin mengatakan bahwa NU solid memberikan dukungan kepadanya bersama calon presiden Anies Baswedan. Namun, ia mengaku mendapat informasi soal adanya warga NU yang diberikan uang untuk tak mendukung mereka.
“Seluruh kekuatan NU kompak sebetulnya, tapi karena tahu dananya pas-pasan ada Kiai yang digerpol (gerakan politik) dengan pemberian uang,” kata Muhaimin di Pondok Pesantren Manbaul Hikam Panji, Jawa Timur, Kamis 28/12/2023.
Cak Imin menyatakan, dirinya sempat mendatangi Kiai tersebut tetapi tak memaksa untuk mendukung AMIN. Namun, ia justru mengetahui bahwa ada beberapa Kiai NU yang dibungkam suaranya untuk tidak mendukung dirinya dan Anies Baswedan.*
Laporan Novia Suhari