Cak Imin soal ICOR: Lebih Realitas dan Fokus Kualitas

Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dalam Debat Kedua Cawapres Pemilu 2024 | Youtube KPU RI
Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dalam Debat Kedua Cawapres Pemilu 2024 | Youtube KPU RI

FORUM KEADILAN – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD memberikan pertanyaan soal nilai indeks Incremental Capital Output Ratio (ICOR) 4-5 persen dalam visi misi pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam Debat Calon Wakil Presiden (cawapres) di JCC Senayan, Jakarta, Jumat, 22/12/2023 malam.

Mahfud mengatakan bahwa indeks ICOR sebesar 4 persen itu bisa memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen, lebih tinggi dari target Cak Imin yaitu, 6,5 persen.

Bacaan Lainnya

ICOR adalah rasio yang menunjukkan besarnya penambahan investasi untuk bisa menghasilkan tambahan unit output.

“ICOR 4 persen saja bisa (berdampak) 7 persen ke ekonomi nasional sehingga saya kok jadi ingin tahu visi misi tingkat pertumbuhan 5 sampai 6,5 persen, kok nggak berani 7 persen?,” ujar Mahfud.

Merespons pertanyaan tersebut, Cak Imin memberikan jawaban bahwa pihaknya lebih realistis dalam menghitung indeks ICOR terhadap pertumbuhan ekonomi.

Pihaknya, lanjut Cak Imin, lebih fokus pada kualitas dan berdampak langsung pada penyerapan tenaga kerja dan juga pemerataan pembangunan.

“Target 5-6 persen dengan kalkulasi agar kalau kita tidak terlampau realistis ujung-ujungnya luar negeri lagi, utang banyak jadi beban bagi pemerintah saat ini dan anak cucu kita,” jelas Cak Imin.

Mahfud memberikan tanggapannya dan mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen dapat dicapai melalui pemberantasan korupsi.

“Temuan ICW 2014 yang sudah inkrah korupsi itu berapa Rp233,7 triliun ini kita bisa lakukan lewat penegakan hukum yang benar, ini bisa capai 7 persen, anda menyimpang dari rumusan,” imbuh Mahfud.

Cak Imin menekankan, pemberantasan korupsi memang dapat menjaga pertumbuhan ekonomi dan pihaknya hanya ingin realitas.

“7 persen bisa jadi omong kosong, kita tidak ingin memaksakan,” pungkas Cak Imin.*

Pos terkait