WHO Rilis Pedoman MPASI Terbaru, Wajib Tahu!

Ilustrasi bayi makan
Ilustrasi bayi makan | freepik

FORUM KEADILAN – Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO baru-baru ini merilis pedoman pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI).

Pedoman yang baru dirilis ini menggantikan “Prinsip-prinsip Panduan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak yang Disusui” dan “Prinsip-prinsip Panduan untuk Memberi Makanan Anak Usia 6-24 Bulan yang Tidak Disusui” yang dirilis sebelumnya.

Bacaan Lainnya

MPASI diberikan pada anak-anak untuk belajar menerima makanan dan minuman sehat serta mengenalkan pola makanan jangka panjang.

Jika MPASI tak diberikan secara tepat, maka risikonya pertumbuhan anak dapat terhambat dan anak berisiko kekurangan nutrisi.

Lantas, apa saja rekomendasi MPASI terbaru sesuai dengan pedoman dari WHO?

  1. Bayi usia 6-11 bulan

Bayi usia 6-11 bulan diperbolehkan mendapatkan susu selain ASI. WHO merekomendasikan pemberian susu formula atau susu sapi.

Studi yang dilakukan sejumlah peneliti dari Upstate Medical University dan Institute of Global Health & Development The Aga Khan University menemukan bahwa pemberian susu sapi tak berpengaruh negatif terhadap tumbuh kembang bayi.

Namun, pemberian susu sapi yang tidak dibarengi dengan ASI akan meningkatkan risiko anemia pada anak. Artinya, ibu diperbolehkan memberikan susu sapi pada bayi, asalkan dikombinasikan dengan pemberian ASI.

  1. Bayi usia 12-23 bulan

Sedangkan bayi berusia 11-23 bulan dianjurkan untuk mendapatkan susu sapi.

“Produk susu, termasuk susu sapi, adalah bagian dari ragam diet dan dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan nutrisi,” tulis WHO dalam rekomendasinya.

  1. Keanekaragaman pola makan

WHO menyarankan agar bayi dan anak kecil usia 6-23 bulan sebaiknya mengonsumsi makanan yang beragam, yakni:

  • Makanan sumber hewani: daging, ikan atau telur sebaiknya dikonsumsi setiap hari
  • Buah dan sayur: sebaiknya dikonsumsi setiap hari
  • Kacang-kacangan: kacang-kacangan dan biji-bijian harus sering dikonsumsi, terutama ketika daging, ikan, atau telur dan sayuran dibatasi dalam makanannya

Makanan-makanan tersebut dapat menjadi komponen utama asupan energi karena secara keseluruhan kepadatan nutrisinya lebih tinggi dibandingkan dengan biji-bijian sereal.

  1. Jenis susu sapi

WHO juga menjelaskan soal jenis susu sapi yang dapat diberikan pada bayi. Yakni, susu sapi yang dipasteurisasi, susu evaporasi (tidak kental), susu fermentasi, hingga yogurt.

Namun, Anda tak disarankan menggunakan susu dengan rasa atau pemanis tambahan.

Selain itu, WHO juga menyarankan orang tua untuk memperhatikan praktik penyimpanan susu sapi yang aman. Simpan susu dalam kulkas dengan suhu di bawah 5 derajat celcius.*

 

Laporan Lulu Farha Chaerani

Pos terkait