Kata Jokowi soal Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK ke SYL

Jokowi dalam keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 6/10.
Jokowi dalam keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 6/10/2023 | YouTube Sekretariat Presiden

FORUM KEADILAN – Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal pimpinan KPK yang diduga memeras mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) di kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian.

Jokowi menegaskan, jika dirinya belum mengetahui atau mendapatkan informasi tersebut secara detail.

Bacaan Lainnya

“Saya belum tahu permasalahannya secara detail. Saya belum mendapatkan informasi secara detail,” kata Jokowi, dikutip, Minggu, 8/10/2023.

“Karena masalahnya masih simpang siur seperti ini, dan saya kalau berkomentar nanti saya ada yang bilang mengintervensi. Jadi saya ini masih mencari informasi-informasi sebetulnya kasus ini seperti apa,” tuturnya.

Meski begitu, Jokowi menekankan, setiap lembaga penegak hukum memiliki kewenangan masing-masing, dan dia mengaku tidak ingin disebut mengintervensi sebuah perkara.

“Tapi itu memang adalah urusan penegakan hukum, jangan sampai kalau saya mengomentari lebih awal, banyak yang menyampaikan intervensi. Saya juga nggak mau dikatakan seperti itu,” terangnya.

“Jadi ya saya menunggu informasi yang detail mengenai peristiwa itu. Sebetulnya menjadi kewenangan baik yang di kepolisian, kepolisian, baik yang di KPK ya KPK, baik yang di kejaksaan di kejaksaan,” imbuhnya.

Klarifikasi Firli Bahuri

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri angkat suara mengenai adanya dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK kepada sopir mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Firli menegaskan, informasi yang beredar tidak lah benar dan tidak pernah dilakukan oleh dirinya ataupun pimpinan KPK lainnya.

“Sulit memberikan jawaban. Memang kita memahami informasi yang beredar, apa yang menjadi isu yang sekarang kita pahami. Namun, itu tidak benar dan tidak pernah dilakukan oleh pimpinan KPK,” katanya saat ditemui di Gedung Merah Putih, KPK, Kamis 5/10 lalu.

Ia bahkan blak-blakan membantah soal foto yang diduga ia bertemu dengan SYL saat ia rehat bermain bulu tangkis. Ia mengungkapkan tempat ia biasa bermain bulu tangkis adalah tempat terbuka, jadi tidak mungkin jika terjadi transaksi gelap di tempat terbuka itu.

“Untuk menjaga kesehatan dan kebugaran, saya sering (bermain) bulu tangkis dan tempat itu tempat terbuka. Jadi tak pernah ada isu saya menerima 1 miliar dolar. Saya pastikan tidak ada. 1 miliar dolar itu banyak dan siapa yang mau ngasih,” tambahnya.

Saat melakukan ekspos perkara, Firli juga menegaskan pihaknya transparan dan sangat terbuka kepada publik. Sehingga, tidak ada intervensi dari pihak manapun.

“KPK menangani perkara sangat terbuka. Tidak ada intervensi, memaksakan kehendak. KPK bekerja berdasarkan perundang-undangan,” tegasnya.*