5 Risiko Penggunaan Sabun Kewanitaan yang Perlu Diketahui

Ilustrasi area kewanitaan
Ilustrasi area kewanitaan | ist

FORUM KEADILAN – Setiap wanita pasti selalu menjaga kesehatan tubuhnya, dan salah satu hal yang tidak boleh diabaikan adalah menjaga kesehatan vagina dengan memperhatikan kebersihannya.

Ada anggapan bahwa vagina yang bersih harus memiliki aroma wangi, sehingga banyak wanita tertarik untuk menggunakan sabun kewanitaan. Namun, sebenarnya ada bahaya yang dapat timbul dari penggunaan sabun kewanitaan.

Bacaan Lainnya

Menurut banyak wanita, sabun kewanitaan dapat membersihkan dan memberikan aroma wangi pada vagina. Namun, sebenarnya vagina mampu membersihkan dirinya sendiri tanpa perlu bantuan.

Bagian dalam vagina memiliki sifat asam yang secara alami sangat ideal untuk menjaga koloni bakteri baik. Keberadaan bakteri baik ini melindungi vagina dari risiko infeksi.

Penggunaan sabun kewanitaan yang mengandung banyak bahan kimia berbahaya dapat mengganggu keseimbangan pH dalam vagina, yang dapat mengakibatkan pertumbuhan berlebihan bakteri jahat dan menyebabkan infeksi.

Bahaya Penggunaan Sabun Kewanitaan

Keseimbangan pH vagina yang terganggu akibat penggunaan sabun pembersih kewanitaan dapat menyebabkan beberapa risiko berikut ini.

1. Infeksi Vagina

Vagina memiliki bakteri yang berperan penting dalam melindungi tubuh dari infeksi. Produk tersebut juga dapat mengubah tingkat keasaman vagina, sehingga jumlah bakteri baik dalam vagina dapat berkurang.

Ketika pH vagina terganggu, maka meningkatkan risiko infeksi bakteri.

2. Penyakit Radang Panggul

Bahaya sabun pembersih vagina lainnya, yaitu risiko penyakit radang panggul.

Penyakit radang panggul ialah infeksi pada rahim, saluran tuba dan ovarium. Penyakit ini sulit untuk dikenali, karena sering tidak menimbulkan gejala pada awal terkontaminasi.

3. Risiko Komplikasi Kehamilan

Sabun kewanitaan mungkin dapat menimbulkan dampak pada kehamilan. Komplikasi pada kehamilan yang mungkin timbul, yaitu kelahiran prematur dan kehamilan ektopik.

Fakta bahwa peningkatan pH vagina pada wanita hamil dikaitkan dengan kelahiran prematur.

4. Risiko Penyakit Kelamin

Banyaknya perempuan mengira bahwa memakai sabun kewanitaan sebelum dan setelah seks dapat mencegah penularan penyakit kelamin. Namun, menggunakan sabun kewanitaan justru merusak keseimbangan bakteri baik pelindung vagina dari infeksi.

Akan tetapi, tetap penting untuk membersihkan vagina dengan air hangat setelah seks agar bakteri yang ada dapat hilang.

5. Vagina Menjadi Kering

Vagina yang kering karena penggunaan sabun kewanitaan memang tidak selalu bahaya. Namun, kondisi ini terbilang membuat tidak nyaman dan rentan terhadap luka.

Cara Tepat Menjaga Kebersihan Vagina

Baiknya mengetahui cara lain untuk menjaga vagina tetap bersih, yaitu:

  • Untuk selalu menjaga kebersihan pakaian dalam yang digunakan, pilih bahan katun yang mudah menyerap keringat.
  • Ketika sedang menstruasi selalu mengganti pembalut dan jangan gunakan sabun kewanitaan, untuk menjaga vagina tetap pada pH yang normal.
  • Pola makan sehat dan rutin berolahraga, itu akan menjaga kesehatan vagina dengan baik.
  • Hindari memakai celana yang ketat, hal ini menyebabkan infeksi bakteri apabila tidak menyinkronkan dengan menjaga kesehatan vagina dengan baik.*

Laporan Sukma Cempaka

Pos terkait