FORUM KEADILAN – Muncul isu kemarahan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dalam rapat terbatas (ratas) di Istana Kepresidenan, yang terjadi sekitar 10 hari lalu.
Meskipun penyebab kemarahan tersebut belum terungkap, namun beredar kabar bahwa Prabowo yang marah mencekik salah satu wakil menteri (wamen).
Menyikapi isu tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tegas membantah adanya peristiwa Prabowo mencekik wamen.
“Setahu saya tidak ada peristiwa seperti itu. Masa nyekek,” kata Jokowi sambil tertawa di sela kunjungan di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa, 19/9/2023.
Jokowi menduga bahwa isu tersebut muncul karena sudah memasuki tahun politik.
“Memang tahun politik itu banyak berita-berita seperti itu,” ujarnya.
Presiden Jokowi juga mengajak masyarakat untuk bijak dalam menyikapi berita yang beredar di ruang publik.
“Tolong dikroscek, dikroscek kebenarannya Jangan diterima mentah-mentah setiap ada berita,” pungkasnya.
Bantahan soal isu tersebut juga datang dari Kementerian Pertanian (Kementan).
Berdasarkan isu yang beredar, wamen yang dicekik Prabowo adalah Wamentan Harvick Hasnul Qolbi. Namun, Kementan membantah Harvic menghadiri ratas di Istana dalam 10 hari terakhir.
“Kami sudah cek agenda Wamentan dalam 10 hari terakhir, tidak ada agenda beliau hadir mengikuti Ratas di istana mewakili Bapak Mentan SYL (Syahrul Yasin Limpo),” kata Ketua Kelompok Substansi Pemberitaan dan Strakom, Setjen Kementan Arief Cahyono dalam keterangannya.
Arief menyatakan bahwa sangat tidak mungkin ada agenda ratas yang tidak mengikuti prosedur tata keprotokolan yang telah ditetapkan di Kementerian Pertahanan (Kemhan). Oleh karena itu, penyebaran berita yang beredar tidak sejalan dengan informasi yang seharusnya terjadwal dalam agenda pimpinan Kemhan.
Respons Pihak Prabowo
Juru Bicara Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak dengan tegas mengonfirmasi bahwa kabar tersebut adalah hoax.
“Pak Prabowo kan suka ditebar fitnah dan hoax seperti itu, jadi Pak Prabowo ya tertawa saja,” kata Dahnil saat dihubungi wartawan, Selasa, 19/9.
Menurut Dahnil, isu tersebut disampaikan oleh pihak yang dengan sengaja berupaya menyebar fitnah. Terlebih lagi, menjelang Pemilu 2024, fenomena semacam ini merupakan hal yang sering terjadi.
“Saya sampaikan itu hoax, fitnah. Pak Presiden juga sampaikan itu fitnah, hoax, dan tidak benar. Kementan sudah menyampaikan itu tidak benar bahwasanya ada rapat yang diikuti Wamen, ya sudah,” ungkapnya.
“Itu fitnah dan hoax. Kan orang yang melakukan itu selama ini jadi tukang fitnah dan hoax,” sambung dia.
Lebih lanjut, Dahnil menegaskan bahwa pihak Prabowo tidak akan melaporkan isu tersebut kepada pihak kepolisian. Menurutnya, tindakan tersebut hanya buang-buang waktu.
“Melayani orang-orang yang terus melempar fitnah dan hoax itu membuang waktu, yang jelas Pak Prabowo fokus pada upaya untuk mempersatukan kemudian mengajak semua mengubur benci dan menjaga persatuan,” tutup Dahnil.*