FORUM KEADILAN – Imajinasi berkaitan dengan pikiran dan khayalan seseorang. Imajinasi adalah gambaran suatu kejadian yang ada dipikiran seseorang, gambaran ini bebas berdasarkan kemauan dan pengalaman masing-masing orang.
Istilah ini mencerminkan kemampuan seseorang untuk memikirkan hal-hal yang berdasarkan kenyataan, juga terkait dengan visi tentang masa depan. Imajinasi yang kuat sering terkait dengan kreativitas dan dapat memunculkan ide-ide baru.
Namun, imajinasi yang berlebihan dapat mengaburkan pemikiran logis dan berdampak pada kualitas hidup, mengganggu kemampuan untuk mengatur prioritas yang benar. Oleh karena itu, penting untuk mengelola imajinasi agar tidak mengganggu pola pikir yang sehat. Ada beberapa cara yang dapat diambil untuk mencapai hal ini.
1. Nikmati Waktu yang Sedang Kamu Jalani
Imajinasi dapat mengganggu konsentrasi. Anda tidak lagi fokus dengan hal yang seharusnya diprioritaskan, karena pikiran sudah tersisa untuk imajinasi yang tidak seharusnya. Keadaan yang seperti ini butuh dikontrol agar tidak berlanjut.
2. Menyibukkan Diri dengan Aktivitas yang Produktif
Seseorang yang tidak dapat mengontrol imajinasi, kemungkinan besar berantakan dalam menjalani hidup.
Imajinasi yang berlebihan akan merusak pola pikir realistis, hal ini dapat menjurus ke arah yang buruk. Sibukkan diri dengan aktivitas, seperti membaca buku, melatih bakat dan kreativitas untuk mengontrol imajinasi dalam batas wajar.
3. Luangkan Waktu untuk Mengetahui Potensi Diri
Dengan mengetahui potensi yang dimiliki, seseorang dengan mudah menentukan kegiatan yang akan dilakukan.
Mengenali kemampuan diri secara tepat, berpengaruh pada pencapaian yang sudah dirancang.
4. Cari Aktualisasi Diri
Kelola imajinasi dengan baik agar tidak mengganggu pola pikir yang telah terbentuk. Anda dapat mencari pencapaian diri yang sesuai. Dengan pengelolaan yang tepat, Anda dapat mewujudkan ide-ide tersebut dalam bentuk karya nyata.
Jangan biarkan imajinasi mengganggu kerangka pikiran yang sudah ada, karena hal ini dapat menghambat kesuksesan dalam kehidupan. Dampaknya bisa menyebabkan banyak hal penting terlupakan dan menghasilkan berbagai masalah.*
Laporan Sukma Cempaka