Aktivis Tionghoa Lieus Sungkharisma Meninggal karena Serangan Jantung

Lieus Sungkharisma
Lieus Sungkharisma | Ist

FORUM KEADILAN – Aktivis Tionghoa Lieus Sungkharisma, yang memiliki nama asli Li Xue Ciung meninggal karena serangan jantung mendadak. Dia sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Pondok Indah, Jalan Boulevard Bintaro Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Selasa (24/1/2023), tetapi nyawanya tidak tertolong.

Rekan Lieus, Fadli Zon mengonfirmasi kabar itu. “Selamat jalan bro Lieus Sungkharisma, aktivis yang berani bicara dan bersikap. Sungguh sedih dan merasa kehilangan. Saya mengenalnya sejak 1992, ketika almarhum menjadi ketum Gemabudhi. RIP Bro Lieus,” kata Fadli melalui akun Twitter, @fadlizon, Rabu, 25/1/2023.

Bacaan Lainnya

Saat Pemilu 2019, Lieus tercatat sebagai salah satu juru bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Dia sempat ditahan Polda Metro Jaya dengan tuduhan melakukan perbuatan makar.

Lieus tercatat pernah menjabat sebagai Ketua umum Partai Reformasi Tionghoa Indonesia (Parti). Dia juga tercatat menjabat wakil bendahara Depinas SOKSI (Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) periode 1986-1991, ketua DPP AMPI (Angkatan Muda Pembaruan Indonesia), dan DPP KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia).

Profil Lieus Sungkharisma

Aktivis Tionghoa kelahiran Cianjur, 11 Oktober 1959 ini mempunyai nama asli Li Xue Xiung.

Dalam perjalanan hidupnya, ia pernah menduduki berbagai jabatan strategis di organisasi maupun partai politik.

Tercatat, ia pernah menjadi Ketua Umum Partai Reformasi Tionghoa Indonesia (Parti) dan Ketua Umum Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabuddhi) pada 1985.

Setahun berikutnya, ia dipercaya menjadi Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI) periode 1986-1991 dan Ketua Perhimpunan Pengusaha Tionghoa DKI Jakarta.

Lieus juga pernah menjadi Ketua DPP Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) dan DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

Terakhir, ia pernah menduduki posisi sebagai Ketua Umum Multi Culture Society, sekaligus Wakil Presiden The World Peace Committee.*