Mahasiswa Demo Tolak KUHP dan Kenang 1.000 Hari Korban Tewas #ReformasiDiKorupsi

Ilustrasi KUHP baru. (IST)

FORUM KEADILANMahasiswa dari berbagai universitas menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Kamis, 15/12/2022.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM SI) Bayu Satria mengatakan, aksi tersebut digelar menyuarakan penolakan terhadap Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) yang baru saja disahkan DPR bersama pemerintah.

Bacaan Lainnya

“Dengan sahnya RKUHP menjadi KUHP yang penuh problematika, demokrasi kita telah dibunuh secara fundamental,” ujar Bayu.

Selain menolak KUHP, massa dari mahasiswa juga mengenang 1.000 hari jatuhnya korban jiwa akibat demonstrasi #ReformasiDiKorupsi tahun 2019.

“Pemerintah dan DPR tampaknya lupa bahwa ada lima nyawa yang gugur akibat gelombang penolakan RKUHP pada tahun 2019,” ungkap dia.

Aksi itu diikuti mahasiswa dari berbagai universitas seperti Universitas Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Universitas Moestopo, Universitas Esa Unggul, dan lainnya.

Massa aksi tiba sekitar 16.00 WIB, diawali melakukan aksi long march dari Jalan Gerbang Pemuda atau Gedung TVRI menuju depan Gedung DPR/MPR RI. Meski ada aksi unjuk rasa, arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto terpantau ramai dan lancar.

Polisi lalu lintas yang bertugas terpantau mengatur jalannya arus lalu lintas agar dapat dilintasi oleh masyarakat. Sebagai informasi, pada September 2019 lalu terjadi aksi unjuk rasa bertajuk #ReformasiDikorupsi di Gedung DPR RI. Awalnya aksi #ReformasiDikorupsi hanya di Jakarta, kemudian berkembang menjadi aksi nasional.

Serangkaian aksi yang terjadi mulai dari 23-30 September 2019 ini berlangsung di berbagai kota besar di Indonesia seperti Malang, Surabaya, Yogyakarta, Makassar, Palembang, Medan, Semarang, Bandung, Denpasar, Kendari, Tarakan, Samarinda, Banda Aceh, dan Palu.

Rangkaian aksi itu pun diwarnai kericuhan antara aparat dan peserta aksi. Sejumlah video yang beredar di media sosial, tampak jelas polisi melayangkan pukulan, tendangan dan benda tumpul ke arah demonstran yang sudah tidak berdaya.

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyebut ada lima orang yang meninggal akibat aksi #ReformasiDikorupsi pada September 2019 lalu.

Kelima korban tersebut adalah:

  1. Yusuf Kardawi, mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO)
  2. Immawan Randi, mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO)
  3. Maulana Suryadi, pemuda asal Tanah Abang
  4. Akbar Alamsyah, pelajar
  5. Bagus Putra Mahendra, pelajar.*