Polisi Temukan Klentingan di Rumah Keluarga Tewas Mengering di Kalideres

Petugas di rumah keluarga tewas mengering di Kalideres. (IST)

FORUM KEADILAN – Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mendapatkan temuan baru dari rumah keluarga tewas mengering di Kalideres, Jakarta. Barang yang ditemukan berupa klentingan.

“Dari TKP terakhir kami temukan ada namanya buli-buli atau klentingan,” kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dalam keterangan kepada wartawan, Selasa, 6/12/2022.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan penyelidikan yang ada, diduga barang tersebut digunakan untuk prosesi ritual.

“Ini salah satu dugaan kita dari tim psikologi forensik merupakan salah satu yang dianggap benda-benda yang digunakan untuk ritual,” jelasnya

Meskipun ditemukan barang bukti tersebut, Hengki mengatakan tugas kepolisian untuk mencari tahu ada atau tidaknya tindak pidana dalam kasus tersebut.

“Tapi tidak ada kaitannya dengan tugas kami, tugas kami hanya menentukan ada pidana atau tidak. Secara psikologis perilaku dan sebagainya akan dijelaskan oleh psikologi forensik,” kata dia.

Jasad empat keluarga di Kalideres pertama kali ditemukan pada Kamis, 10/11/2022. Empat orang keluarga ditemukan dengan kondisi telah mengering.

Penyelidikan polisi yang berjalan selama sebulan ini lalu mengungkap sejumlah temuan baru. Salah satunya soal temuan kain bertuliskan mantra dan aktivitas ritual yang aktif dilakukan keluarga tersebut.

“Ada kecenderungan salah satu keluarga yang dominan yang mengarah kepada almarhum Budyanto bahwa yang bersangkutan memiliki sikap positif terhadap aktivitas ritual tertentu,” kata Hengki dalam keterangannya, Selasa, 29/11/2022.

Budyanto merupakan salah satu korban. Dia berstatus sebagai paman dalam keluarga tersebut.

Aktivitas Budyanto itu diduga diikuti oleh tiga anggota keluarga lainnya yang turut menjadi korban. Para korban itu percaya, lewat ritual yang dijalankan, hidup mereka akan menjadi lebih baik.

“Hal ini mengakibatkan adanya suatu believe dalam keluarga tersebut bahwa upaya untuk membuat kondisi lebih baik atau mengatasi masalah yang terjadi dalam keluarga dilakukan melalui ritual tertentu,” jelas Hengki Haryadi.*