Polri Sebut Sempat Ada Serangan Siber Saat Pelaksanaan G20

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. | istimewa

FORUM KEADILAN – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengatakan bahwa penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali berjalan kondusif dan aman. Meskipun, sempat ada beberapa serangan siber, namun hal itu langsung dapat diatasi oleh Satuan Tugas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum).

“Ada serangan-serangan siber yang bisa dimitigasi Satgas Gakkum dan sudah berkoordinasi dengan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) dan BIN (Badan Intelijen Negara) itu semua bisa diantisipasi. Alhamdulilah semua berjalan dengan baik,” ungkap Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, dikutip dari Kompas.com.

Bacaan Lainnya

Dedi mengatakan, selama proses KTT G20 secara umum tidak ada kejadian yang menonjol. Adapun puncak KTT G20 telah selesai digelar pada 15-16 November 2022.

“Secara umum saya rasa tidak ada (kejadian menonjol),” kata Dedi di Bali.

Dedi juga menyebut, selama beberapa hari penyelenggaraan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) berlangsung kondusif.

Untuk itu, Dedi mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Bali dan wisatawan yang turut serta menyukseskan penyelenggaraan KTT G20.

Menurut dia, peran serta masyarakat yang ikut menjaga situasi kamtibmas juga menjadi bagian penting dalam penyelenggaraan KTT G20.

“Kami Polri terkait situasi di Bali dalam pengamanan KTT G20 ini banyak ucapkan terima kasih kepada masyarakat Bali maupun wisatawan di Bali atas partisipasi membantu menjaga situasi Bali menjadi kondusif,” kata dia.

Tak hanya masyarakat dan wisatawan, Dedi juga mengucapkan terima kasih kepada pecalang dan instansi terkait lainnya yang ikut terlibat langsung membantu pengamanan di Bali.

Pecalang adalah polisi tradisional Bali yang bertugas menjaga, mengamankan, menertibkan desa, wilayah, baik dalam aktivitas sehari-hari maupun upacara adat atau keagamaan.

Dedi mengatakan, kehadiran pecalang menjadi penting lantaran bisa mengomunikasikan dengan masyarakat lokal.

“Ini dengan kehadiran pecalang yang mampu mengomunikasikan dengan masyarakat alhamdulilah masyarakat sangat membantu dan men-supportĀ kelancaran acara KTT G20,” katanya.

Tak hanya ucapkan terima kasih, Polri juga meminta maaf jika terjadi kemacetan selama penyelenggaraan KTT G20. Sebab, kata Dedi, selama beberapa hari ini ada beberapa ruas jalan yang dilakukan penutupan saat delegasi G20 melintas.

“Kami juga mohon maaf dalam kegiatan ini banyak kegiatan yang kita tutup kemudian kegiatan masyarakat juga ada yang dibatasi,” tutur Dedi.

Terkait pengamanan, Dedi menuturkan, Polri juga berkoordinasi dengan kementerian atau lembaga lainnya seperti BSSN, BIN, BNPB, BMKG dan lainnya. Hal itu dilakukan agar semua pengamanan terkoneksi dengan baik.

Dengan suksesnya penyelenggaraan KTT G20, ia berharap akan lebih banyak wisatawan yang datang ke Bali. Hal ini lantaran kesuksesan pengamanan KTT G20.*