Kamis, 31 Juli 2025
Menu

Pertemuan Prabowo dengan PM Singapura Lawrence Wong Teken 19 Kesepakatan Strategis

Redaksi
Pertemuan tahunan Leaders’ Retreat antara Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong pada Senin, 16/6/2025. | Dok BPMI Setpres/Laily Rachev
Pertemuan tahunan Leaders’ Retreat antara Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong pada Senin, 16/6/2025. | Dok BPMI Setpres/Laily Rachev
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Pertemuan tahunan Leaders’s Retreat antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Singapura Lawrence Wong telah menghasilkan 19 kesepakatan strategis di berbagai sektor, mulai dari pertahanan militer hingga kesehatan.

Dalam pernyataan pers bersama, Prabowo menilai bahwa kesepakatan itu membuat Leader’s Retreat 2025 menjadi sangat produktif dan sangat sukses.

“Kami mengadakan pertemuan yang sangat produktif, empat mata, dan kami menghasilkan 19 hasil di banyak sektor kerja sama dalam retret tahun ini,” ujar Prabowo pada di Parliament House, Singapura, Senin, 16/6.

Di bidang politik dan keamanan, kedua negara kembali menegaskan kembali komitmen mengimplementasikan perjanjian kerja sama pertahanan beserta percepatan finalisasi teknis area pelatihan militer bersama.

Lalu, kemajuan juga dicapai dalam mekanisme perjanjian ekstradisi, termasuk pembaruan nota kesepahaman antara Jaksa Agung kedua negara.

Prabowo menegaskan bahwa Singapura dalam bidang ekonomi tetap menjadi salah satu investor utama di Indonesia.

“Terima kasih atas kepercayaan yang Anda berikan kepada kami, dan kami ingin terus memperkuat kolaborasi dan kemitraan ini,” ujar Prabowo di hadapan PM Wong dan pejabat kedua negara.

Kemajuan itu dicatat di enam bilateral economic working groups, seperti pengembangan kawasan ekonomi khusus, pertanian, pariwisata, tenaga kerja, dan transportasi.

Prabowo pun menyoroti pentingnya kolaborasi antara Temasek dan Danantara, khususnya dalam sektor energi terbarukan dan pengembangan kawasan rendah karbon di Batam, Bintan, dan Karimun.

Prabowo pun menyambut baik tawaran Singapura dalam transfer teknologi pertanian modern, termasuk urban farming dan praktik pascapanen berkelanjutan.

“Kami menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman sebagai landasan kerja sama strategis di bidang keamanan pangan dan teknologi pertanian,” tuturnya.

Prabowo dalam sektor kesehatan, mengundang partisipasi aktif Singapura untuk mendukung transformasi sistem kesehatan Indonesia, termasuk pendirian fakultas kedokteran dan keperawatan baru.

Lalu, kerja sama penempatan tenaga kerja terampil asal Indonesia juga turut dibahas, terutama di bidang perawatan lansia dan caregiving.

Dalam hal konektivitas, Indonesia berkomitmen menambah penerbangan langsung dengan Singapura dan memperbaiki infrastruktur bandara.

Prabowo menegaskan pentingnya kemitraan strategis Indonesia dan Singapura yang telah terjalin selama lebih dari 5 dekade.

“Saya sangat yakin bahwa hubungan bilateral ini akan terus tumbuh semakin kuat dengan semakin banyaknya kepercayaan dan keyakinan satu sama lain seiring berjalannya waktu,” pungkasnya.*