Selasa, 02 Desember 2025
Menu

Kepala BNPB Suharyanto: Tidak Mengira Sebesar Ini, Saya Mohon Maaf

Redaksi
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat menyampaikan perkembangan penanganan bencana hidrometeorologi yang melanda Provinsi Sumatera Utara, Aceh dan Sumatra Barat dalam konferensi pers dari Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Sumatra Utara, Sabtu, 29/11 sore. | Dok BNPB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat menyampaikan perkembangan penanganan bencana hidrometeorologi yang melanda Provinsi Sumatera Utara, Aceh dan Sumatra Barat dalam konferensi pers dari Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Sumatra Utara, Sabtu, 29/11 sore. | Dok BNPB
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, memohon maaf atas kesalahannya memandang dampak banjir Sumatra.

“Nah Tapsel ini saya surprise begitu ya, saya tidak mengira sebesar ini. Saya mohon maaf, Pak Bupati,” ujar Suharyanto usai meninjau lokasi terdampak banjir di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Minggu, 30/11/2025.

Suharyanto sudah meninjau lokasi banjir di Kecamatan Batangtoru, ditemani Bupati Tapanuli Selatan Gus Irawan Pasaribu. Ia juga memastikan upaya penanganan pasca-bencana banjir bandang tersebut dilakukan, termasuk pemenuhan logistik.

“Bukan berarti kami tidak peduli,” kata Suharyanto.

Sebelumnya, pada Jumat 28/11/2025, Suharyanto sempat menepis terkait informasi di media sosial mengenai keparahan dampak banjir Sumatra.

“Memang kemarin kelihatannya mencekam karena berseliweran di media sosial, tetapi begitu kami tiba langsung di lokasi, banyak daerah yang sudah tidak hujan. Yang paling serius memang Tapanuli Tengah, tetapi wilayah lain relatif membaik,” kata Suharyanto dalam konferensi pers saat itu.

Ia mengatakan daerah Tapanuli Tengah sebagai daerah yang paling parah terdampak banjir.

Menurutnya, banjir dan longsor di Sumatra Utara (Sumut), Sumatra Barat (Sumbar), dan Aceh masih berada pada tingkat daerah provinsi, tak perlu ditetapkan berstatus bencana nasional.

Suharyanto menegaskan bantuan pusat tetap besar-besaran lewat BNPB, TNI, Polri hingga Kementerian dan Lembaga terkait.

“Karena statusnya tingkat provinsi, pemerintah pusat melalui BNPB, TNI, Polri, dan seluruh kementerian/lembaga memberikan dukungan maksimal. Buktinya, Presiden mengerahkan bantuan besar-besaran, TNI mengirim alutsista dalam jumlah besar, dan BNPB menggerakkan seluruh kekuatan yang ada,” tuturnya.*