Sabtu, 01 November 2025
Menu

Viral Vtuber Sena, DPD Tegaskan Etika dan Perlindungan Anak

Redaksi
Vtuber bernama Sena | Ist
Vtuber bernama Sena | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI memberikan respons viralnya peluncuran Vtuber (Virtual YouTuber) bernama Sena Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di media sosial pada Oktober 2025. Vtuber itu memicu kritik dari masyarakat yang menilai visualnya kurang etis untuk representasi lembaga negara.

Kepala Biro Protokol Humas dan Media Setjen DPD RI, Mahyu Darma, menjelaskan bahwa proyek digital itu adalah laporan aktualisasi pribadi yang dibuat oleh seorang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Setjen DPD RI dalam rangka Latihan Dasar (Latsar) CPNS.

“Pada dasarnya itu adalah merupakan proyek pribadi CPNS dalam upaya meraih kelulusan dalam latarnya, dan tidak menggunakan anggaran negara dalam membuat proyek itu. Namun memang perlu adanya pembinaan dan pengarahan lagi ke depan agar lebih baik lagi dan bisa diterima masyarakat,” ujar Mahyu dalam keterangan tertulis, Jumat, 31/10/2025.

Gagasan pembuatan Vtuber, lanjutnya, muncul sebagai bentuk inovasi dalam memperkenalkan lembaga DPD RI kepada generasi muda di ruang digital. Tetapi, ia mengakui bahwa pelaksanaannya perlu pendampingan dan pengarahan lebih lanjut agar tetap selaras dengan nilai-nilai etika, budaya, hingga prinsip perlindungan anak dan perempuan.

Ia menegaskan bahwa secara kelembagaan, DPD RI terus berkomitmen terhadap isu-isu sosial, termasuk perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan.

Mahyu mengatakan bahwa baru-baru ini DPD juga akan menyelenggarakan Duta DPD RI untuk menjaring pemuda-pemudi daerah yang inovatif. Langkah-langkah tersebut menunjukkan apresiasi DPD terhadap kreativitas dan leadership.

Mahyu menegaskan, langkah-langkah itu menjadi bagian dari upaya DPD RI dalam membentuk ASN yang profesional, berintegritas, dan mampu beradaptasi dengan dinamika zaman, tetapi tetap berpegangan teguh pada nilai-nilai kesopanan dan etika.

“Kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat dan media yang telah mengingatkan, karena hal ini menjadi bahan koreksi untuk perbaikan ke depannya,” pungkasnya.*