Minggu, 13 Juli 2025
Menu

Trump Umumkan Israel-Iran akan Ada Gencatan Senjata

Redaksi
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald J Trump | Ist
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald J Trump | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa akan ada gencatan senjata Israel dan Iran.

Hal tersebut disampaikannya melalui platform media sosial miliknya Truth Social, pada Senin sore waktu AS atau Selasa, 24/6/2025 waktu subuh RI.

“SELAMAT KEPADA SEMUA ORANG!,” ujarnya dengan huruf kapital.

“Telah disepakati sepenuhnya oleh dan antara Israel dan Iran bahwa akan ada GENCATAN SENJATA SELURUHNYA (dalam waktu sekitar 6 jam dari sekarang, ketika Israel dan Iran telah mereda dan menyelesaikan misi terakhir mereka yang sedang berlangsung!), selama 12 jam, yang pada saat itu Perang akan dianggap BERAKHIR!,” lanjutnya.

” Secara resmi, Iran akan memulai GENCATAN SENJATA dan, pada Jam ke-12, Israel akan memulai GENCATAN SENJATA dan, pada Jam ke-24, AKHIR Resmi dari PERANG 12 HARI akan disambut oleh Dunia,” tambahnya.

“Selama setiap GENCATAN SENJATA, pihak lain akan tetap DAMAI dan HORMAT. Dengan asumsi bahwa semuanya berjalan sebagaimana mestinya, yang pasti akan terjadi, saya ingin mengucapkan selamat kepada kedua Negara, Israel dan Iran, karena memiliki Stamina, Keberanian, dan Kecerdasan untuk mengakhiri, apa yang seharusnya disebut, “PERANG 12 HARI.” tulisnya lagi.

“Ini adalah Perang yang dapat berlangsung selama bertahun-tahun, dan menghancurkan seluruh Timur Tengah, tetapi tidak terjadi, dan tidak akan pernah terjadi! Tuhan memberkati Israel, Tuhan memberkati Iran, Tuhan memberkati Timur Tengah, Tuhan memberkati Amerika Serikat, dan TUHAN memberkati DUNIA!,” tutupnya.

Pengumuman Trump tersebut muncul setelah beberapa jam Iran melancarkan serangan terhadap pangkalan militer Amerika di Qatar yang ia gambarkan sebagai balasan ‘lemah’ atas serangan AS pada akhir pekan terhadap situs nuklir Iran.

Iran dan Israel telah saling melancarkan serangan udara sejak Israel melancarkan serangan militer besar-besaran pada 13 Juni.*