Selasa, 24 Juni 2025
Menu

Ketua MA Tegaskan Promosi dan Mutasi Tak Lagi Berdasarkan Kedekatan: Integritas Jadi Kunci

Redaksi
Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto | Youtube Sekretariat Presiden
Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto | Youtube Sekretariat Presiden
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto menegaskan bahwa proses mutasi, promosi, bahkan demosi di lingkungan MA ke depan tidak lagi didasarkan pada kedekatan personal maupun senioritas, melainkan sepenuhnya berbasis pada data, kinerja, dan integritas.

Hal itu ia sampaikan dalam agenda Pembekalan Administrasi dan Teknis Yudisial bagi Ketua, Wakil Ketua, Hakim Pengadilan Tingkat Banding dan Pertama di Lingkungan Peradilan Umum wilayah Jakarta di Gedung MA.

Dalam pernyataannya, Sunarto menekankan pentingnya reformasi dalam sistem pengelolaan karier aparatur di MA. Ia menolak praktik lama yang sering kali menjadikan hubungan pribadi sebagai faktor penentu dalam proses mutasi dan promosi jabatan.

“Saya sampaikan bahwa ke depan, mutasi promosi tidak didasarkan atas rasa. Karena Bapak Ibu sekalian dekat sama saya, teman seangkatan, saudara saya, tetangga saya, famili saya. Tidak ada itu,” kata Sunarto, Jumat, 23/5/2025.

Ia juga mengingatkan bahwa jabatan tidak lagi bergantung pada senioritas semata. Melainkan, kata dia, jabatan diberikan berdasarkan kinerja.

“Yang senior ini pasti mimpin, itu tidak ada,” katanya.

Menurutnya, jabatan fungsional akan diberikan berdasarkan kinerja, bukan usia atau masa kerja.

Lebih lanjut, Sunarto menyatakan bahwa seluruh proses penilaian dilakukan melalui sistem profiling yang ketat dan objektif, yakni bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa kapabilitas tanpa integritas tidak akan cukup.

“Kalau integritasnya jelek, walaupun kapabilitasnya bagus, minta promosi, itu namanya mimpi di siang bolong,” tegasnya.

Dalam upayanya menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan berintegritas di lingkup peradilan, Sunarto memastikan bahwa tidak ada lagi praktik ‘menghadap’ kepada pimpinan demi meraih jabatan.

“Bukan zamannya lagi. Jangan merasa ada di zona yang nyaman kalau Bapak Ibu sekalian tidak menjaga integritasnya,” katanya.*

Laporan Syahrul Baihaqi