Tanggapi pernyataan Megawati, Jokowi Mengaku Sedih

FORUM KEADILAN – Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menanggapi pernyataan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri terkait isu ijazah palsu. Dirinya mengaku sedih tentang polemik ijazahnya tersebut.
“Saya itu sebetulnya ya, sebetulnya sedih. Kalau proses hukum mengenai ijazah ini maju lagi ke tahapan berikutnya, saya kasihan,” kata Jokowi kepada media di Mabes Polri, Selasa 20/5/2025
Jokowi mengatakan, bahwa kesedihannya muncul jika sampai persoalan polemik ijazahnya tersebut bisa sampai maju kembali ke pengadilan. Akan tetapi, Jokowi menilai tuduhan soal ijazah palsu terhadapnya itu sudah tidak bisa ditolerir, sehingga dirinya menempuh jalur hukum.
“Tapi ya ini kan sudah keterlaluan, jadi ya kita tunggu proses hukum selanjutnya. Ya, saya rasa itu saja,” tuturnya.
Jokowi berdalih bahwa alasan ia tidak menunjukkan ijazahnya karena ingin persoalan itu selesai. Tetapi, ia menambahkan bahwa dirinya akan menunjukan ijazahnya itu di hadapan pengadilan, jika diminta oleh hakim, yang mana pengadilan merupakan lembaga paling kompeten di negeri ini.
“Ini kan supaya semuanya jelas dan gamblang, lembaga yang paling kompeten untuk dimana saya (bisa) menunjukkan ijazah saya itu ya di pengadilan nanti,” ujarnya.
Adapun Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri sebelumnya menyarankan agar Jokowi menunjukan ijazahnya itu ke publik agar polemik tentang ijazah tersebut tak berkepanjangan.
Hal itu diungkap Jokowi usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Bareskrim Polri, Selasa 20/5. Adapun pemeriksaan ini dilakukan terkait laporan masyarakat mengenai dugaan ijazah palsu.
Jokowi mengungkapkan bahwa dirinya mendapat 22 pertanyaan selama proses klarifikasi.
“Ada 22 pertanyaan yang tadi disampaikan,”
Jokowi menyebut, pertanyaan yang diajukan penyidik mencakup riwayat pendidikannya. Mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi, termasuk kegiatan akademiknya saat kuliah.
“Pertanyaannya seputar ijazah dari SD, SMP, SMA, sampai Universitas. Termasuk skripsi dan kegiatan saat menjadi mahasiswa,” kata Jokowi.
Selain memberikan keterangan sebagai saksi, Jokowi juga kembali mengambil ijazah asli miliknya yang sebelumnya diserahkan adik iparnya, Wahyudi Andrianto, ke Bareskrim sebagai bagian dari proses penyelidikan. Namun, dirinya enggan menunjukkan ijazah tersebut kepada publik.
“Hehehehe, ijazah nanti akan kami buka pada saat diminta oleh pengadilan, oleh hakim,” tutupnya.*
Laporan Ari Kurniansyah