Kamis, 19 Juni 2025
Menu

Anindya Bakrie Buka Suara soal Dugaan Kadin Cilegon Minta Jatah Rp5 T ke Proyek Pabrik Kimia

Redaksi
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie | Instagram @kadin.indonesia.official
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie | Instagram @kadin.indonesia.official
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Viral video yang berisi dugaan permintaan jatah proyek oleh sejumlah pihak yang mengatasnamakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Cilegon terhadap proyek pabrik kimia PT Chandra Asri Alkali (CAA) di Banten. Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie pun buka suara terkait hal ini.

Anindya mengungkapkan bahwa Kadin Indonesia menolak apapun itu yang termasuk dalam intimidasi dan tekanan, ataupun pendekatan non prosedural yang bisa mengganggu kepastian hukum serta iklim investasi nasional.

Anindya tegas mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh beberapa oknum yang mengatasnamakan Kadin Indonesia berpotensi mengganggu kegiatan investasi dan perlu mendapatkan klarifikasi.

“Sebagaimana informasi yang beredar di media sosial dan media online, pada Jumat, 9 Mei 2025, sejumlah oknum yang mengatasnamakan Kadin Kota Cilegon melakukan aksi demonstratif dan intimidatif yang memancing ‘keributan’. Aksi itu berpotensi mengganggu kegiatan investasi, sehingga perlu dilakukan klarifikasi,” kata Anindya dalam keterangan tertulis resminya, Selasa, 13/5/2025.

Adapun proyek pembangunan pabrik kimia chlor alkali-ethylene dichloride (CA-EDC) milik PT Chandra Asri Alkali di Cilegon menjadi perhatian publik setelah video pertemuan antara perwakilan kontraktor proyek, Chengda Engineering Co Ltd, dan sejumlah individu yang mengklaim dirinya mewakili Kadin Cilegon serta organisasi lokal lainnya viral di media sosial.

Terdengar permintaan pembagian nilai proyek secara langsung tanpa adanya proses lelang yang diklaim nilainya mencapai Rp17 triliun.

“Tanpa lelang! Harus jelas porsinya, Rp5 triliun untuk Kadin, Rp3 triliun untuk Kadin, tanpa lelang. Bagi!” tegas pria itu dengan nada tinggi.

Proyek yang ternyata termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini dibuat untuk memproduksi kaustik soda dan ethylene dichloride. Bahan-bahan ini nantinya akan digunakan pada berbagai kebutuhan industri bernilai investasi sekitar Rp15 triliun.*