Pengamat: Hercules Manfaatkan Isu Politik untuk Curi Perhatian Prabowo

FORUM KEADILAN – Pengamat politik dari Citra Institute Yusak Farchan menilai kemunculan Hercules dengan Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) belakangan ini bukanlah sebuah kebetulan.
Ia menyebut, Hercules tengah mencari panggung dengan memanfaatkan isu-isu sensitif seperti dugaan ijazah palsu Presiden Ke-7 Joko Widodo (Jokowi) serta wacana pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Hercules tampaknya sedang cari panggung dengan memanfaatkan isu-isu politik mutakhir. Tujuannya untuk memperkuat basis dan memperluas pengaruh, khususnya dalam bisnis keamanan,” kata Yusak kepada Forum Keadilan, Minggu 11/5/2025.
Yusak mengatakan, kembalinya Hercules ke ruang publik tak bisa dilepaskan dari terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Presiden.
Namun, ia menilai tidak ada indikasi bahwa Prabowo menggunakan Hercules atau organisasi GRIB untuk melawan manuver para purnawirawan TNI yang meminta pemakzulan Gibran.
“Saya tidak melihat Prabowo memakai GRIB untuk melawan manuver para purnawirawan. Prabowo sendiri sudah menyatakan resah dan akan menindak segala bentuk premanisme,” ujarnya.
Menurut Yusak, Prabowo justru tetap menjaga hubungan baik dengan kalangan purnawirawan, termasuk dengan tokoh-tokoh seperti Jenderal (Purn) Wiranto yang kini menjadi juru bicara Presiden untuk merespons aspirasi para purnawirawan.
“Jadi pasang badan GRIB kepada Gibran dan Jokowi saya kira bukan atas perintah Prabowo. Hercules sedang mencari celah dan mencuri perhatian Prabowo agar posisinya semakin kuat dan terus menjadi pusat perhatian publik,” tambah Yusak.
Ia menyebut, dukungan resmi dari Persatuan Purnawirawan TNI-Polri, termasuk tokoh seperti Agum Gumelar dan Wiranto, kepada pemerintahan Prabowo-Gibran menunjukkan bahwa gerakan pemakzulan yang digagas oleh kelompok tertentu tidak akan mudah terealisasi.
“Pemakzulan Gibran bukan perkara mudah karena harus mendapat dukungan fraksi-fraksi di DPR dan MPR. Selama PDIP tidak mengambil peran menjadi inisiator, gerakan ini saya kira akan melemah,” jelasnya.
Terkait kedekatan historis antara Prabowo dan Hercules, Yusak menilai hubungan itu sulit dipisahkan. Namun ia meyakini Prabowo tidak akan gegabah dalam menyikapi keberadaan kelompok paramiliter semacam GRIB.
“Prabowo harus menjaga agar namanya tidak dipakai Hercules untuk memperluas bisnis keamanan atau bahkan kebal dari penindakan hukum,” tegasnya.
Yusak menambahkan, pemerintah tampaknya sudah menyadari risiko tersebut. Hal itu terlihat dari sikap tegas Presiden yang memerintahkan penindakan terhadap ormas yang melakukan kekerasan.
Bahkan, Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional, Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman, sudah meminta Hercules untuk tidak membuat kegaduhan di media.
“Sepertinya Hercules mematuhi perintah itu, karena belakangan tidak lagi muncul di media,” tutup Yusak.*
Laporan Muhammad Reza