Kardinal AS Robert Francis Prevost Terpilih Jadi Paus Baru

ardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat (AS) terpilih menjadi pemimpin Gereja Katolik baru sekaligus Kepala Negara Vatikan baru, pada Kamis, 8/5/2025. | Dok Vatican News
ardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat (AS) terpilih menjadi pemimpin Gereja Katolik baru sekaligus Kepala Negara Vatikan baru, pada Kamis, 8/5/2025. | Dok Vatican News

FORUM KEADILAN – Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat (AS) terpilih menjadi pemimpin Gereja Katolik baru sekaligus Kepala Negara Vatikan baru menggantikan Paus Fransiskus yang tutup usia pada Senin, 21/4/2025 lalu.

Kardinal Prevost terpilih usai proses konklaf atau pemilihan Paus baru yang berlangsung tiga putaran dan memilih nama Kepausan Paus Leo XIV.

Bacaan Lainnya

Diketahui, Prevost menjadi Paus ke-267 dan merupakan Paus pertama berasal dari AS dan lahir di Chicago pada tahun 1955.

Sebelumnya, Uskup Agung Chicago, Prevost memimpin Keuskupan Agung terbesar di Amerika Utara.

Lahir di Chicago, AS, pada 14 September 1955, adalah seorang prelatus Gereja Katolik yang menjabat sebagai prefek Dikasteri untuk para Uskup sejak 12 April 2023, diangkat pada 30 Januari 2023. Prevost mempunyai kewarganegaraan ganda yaitu AS dan Peru dan menjabat sebagai Komisi Kepausan untuk Amerika Latin, kawasan yang menjadi rumah bagi hampir 40 persen umat Katolik di seluruh dunia.

Prevost juga diketahui pernah menjabat sebagai Uskup Chiclayo di Peru dari 2015-2023.

Prevost disambut dengan sorakan riuh ribuan umat Katolik yang berkumpul di alun-alun saat diperkenalkan melalui balkon. Ribuan orang bersorak bahagia dan berteriak ‘Viva Il Papa’ yang berarti ‘Panjang Umur Paus’.

Sementara itu, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas pun menyerukan Paus Leo XIV yang baru saja terpilih agar dapat melanjutkan upaya perdamaian yang terus diperjuangkan oleh pendahulunya, Paus Fransiskus.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Abbas melalui pernyataan ucapan selamat kepada Paus Leo XIV yang terpilih menjadi penerus Paus Fransiskus.

Dalam pernyataan tersebut, Abbas menyampaikan doa dan harapan agar Paus Leo XIV dapat meneruskan hal-hal yang baik yang sudah diwariskan oleh mendiang Paus Fransiskus.

“Doa dan harapan terbaik atas keberhasilan Paus Leo XIV dalam menjalankan tugas mulianya serta menjaga warisan dari mendiang Paus Fransiskus,” ujar Abbas.

Abbas pun juga menyoroti pentingnya “peran moral, religius, dan politik Takhta Suci (gelar resmi Vatikan) dalam membela perjuangan yang adil”

Abbas menyebut bahwa “rakyat Palestina dan hak mereka atas kemerdekaan dan kebebasan” seharusnya menjadi salah satu prioritas utama.

Diketahui, Paus Fransiskus dikenal sebagai pendukung kuat rakyat Palestina, terutama sejak Israel melancarkan agresi brutal yang setara dengan genosida ke Jalur Gaza sejak Oktober 2023 lalu dan hingga kini, agresi brutal Israel telah menewaskan lebih dari 50 ribu warga Palestina.

Paus Fransiskus juga rutin melakukan panggilan telepon dengan  pastor di Gereja Keluarga Kudus di Kota Gaza. Gereja tersebut adalah satu-satunya Gereja Katolik di Gaza.

Khotbat terakhir Paus Fransiskus sebelum meninggal dunia, terus menggaungkan solidaritasnya untuk bangsa Palestina. Dalam momen tersebut, Paus Fransiskus menyerukan penghentian agresi brutal Israel ke Gaza. Paus Fransiskus juga menyumbangkan kendaraan kepausannya yang diknela sebagai “Popemobile” untuk digunakan sebagai klinik keliling bagi anak-anak di jalur Gaza.*

Pos terkait