Usulan Kontroversial Ahmad Dhani soal Pemain Naturalisasi: Jodohkan dengan Perempuan Indonesia

Musisi sekaligus anggota Komisi X DPR RI Ahmad Dhani dalam rapat kerja bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada Rabu, 5/3/2025 | YouTube TVR Parlemen
Musisi sekaligus anggota Komisi X DPR RI Ahmad Dhani dalam rapat kerja bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada Rabu, 5/3/2025 | YouTube TVR Parlemen

FORUM KEADILAN – Musisi sekaligus anggota Komisi X DPR RI Ahmad Dhani menyampaikan pandangannya terkait kebijakan naturalisasi pemain sepak bola dalam rapat kerja bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada Rabu, 5/3/2025.

Dalam kesempatan tersebut, Dhani menyatakan dukungannya terhadap naturalisasi pemain, bahkan jika jumlahnya mencapai 50 orang.

Bacaan Lainnya

“Saya sangat setuju naturalisasi, bahkan sampai 50 pun tidak masalah, karena menurut saya ini adalah bagian dari revolusi dalam dunia persepakbolaan. Kalau namanya revolusi, semuanya memang harus ekstrem,” ujar Dhani.

Namun, Dhani mengusulkan agar pemain yang dinaturalisasi tidak terlalu banyak berasal dari ras Kaukasia atau yang ia sebut sebagai ‘bule’ dengan rambut pirang dan mata biru. Menurutnya, pemain dengan karakteristik tersebut kurang cocok untuk tim nasional Indonesia dari segi tampilan.

“Kurangilah pemain yang bule, dalam tanda kutip yang rasnya bule, rambut pirang dan mata biru. Kalau bisa dicari yang mungkin dari rasnya mirip-mirip dengan kita, entah itu dari Korea atau Afrika yang mirip-mirip dengan kita. Yang penting warna kulitnya masih seperti kita,” katanya.

Selain itu, Dhani juga mengusulkan ide naturalisasi pemain sepak bola yang berusia di atas 40 tahun. Menurutnya, pemain senior yang memiliki kemampuan tinggi bisa dinaturalisasi, lalu dijodohkan dengan perempuan Indonesia agar keturunannya kelak menjadi pesepak bola berbakat.

“Naturalisasi tidak harus pemain muda. Bisa juga pemain bola umur di atas 40 tahun yang hebat, lalu kita jodohkan dengan perempuan Indonesia. Anaknya itu yang kita harapkan jadi pemain sepak bola bagus. Ini pemikiran out of the box,” ujarnya.

Ia bahkan menyinggung kemungkinan pemain Muslim yang dapat memiliki lebih dari satu istri sebagai cara mempercepat regenerasi pemain sepak bola Indonesia.

“Mungkin ada pemain Aljazair, Maroko, banyak pemain jago-jago, umurnya sudah tua, kita naturalisasi, carikan istri di sini, lalu anaknya kita bina. Itu pasti hasilnya lebih baik,” tambahnya.*

Laporan Muhammad Reza

Pos terkait