FORUM KEADILAN – Presiden Prabowo Subianto meyakini bahwa Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) dapat memberikan keuntungan besar bagi masyarakat Indonesia.
Diketahui, MBG dan CKG adalah program-program unggulan yang Prabowo jalankan di awal masa jabatannya sebagai Presiden ke-8 RI.
Menurut Prabowo, dua program utamanya ini akan membuat masyarakat menjadi lebih sehat dan produktif, serta dapat menghemat pengeluaran. Pasalnya, kedua program ini berlabel ‘gratis’.
“Untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif, serta menghemat banyak pengeluaran,” ungkap Prabowo dalam paparannya di World Government Forum 2025 yang disiarkan secara virtual di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 14/2/2025.
Di samping itu, Prabowo juga menegaskan bahwa pemerintahannya akan berupaya menjaga biaya hidup masyarakat agar tetap stabil. Hal ini dilakukan karena saat ini, semua orang tengah bergulat dengan inflasi dan kenaikan biaya hidup.
“Seperti banyak negara lainnya, kita bergulat dengan inflasi dan kenaikan biaya hidup, terutama setelah pandemi Covid-19 dan perang Ukraina dan Gaza,” ujar Prabowo.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga mengungkapkan tekadnya untuk tetap menjaga biaya hidup tetap stabil dan terkendali supaya rakyat Indonesia dapat menjalankan hidup dengan layak.
“Menjaga agar biaya hidup tetap terkendali tetap menjadi prioritas utama, karena hanya dengan memastikan bahwa setiap warga negara menikmati kualitas hidup yang layak, kita dapat mendapatkan dukungan rakyat yang lebih luas untuk visi besar kita,” pungkasnya.
Sebelumnya, Prabowo Subianto telah menargetkan seluruh siswa di Indonesia menjadi penerima manfaat program MBG pada akhir 2025.
“Akhir 2025 target kita adalah semua anak-anak Indonesia bisa dapat makan bergizi gratis,” ujar Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna, Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 22/1.
Ia mengatakan, program MBG ini dimulai pada 6 Januari lalu dan sekitar 650 ribu anak-anak di 31 provinsi telah menerima manfaat program ini.
Prabowo mengatakan, pada Januari hingga April 2025, program yang menyasar 3 juta penerima manfaat. Kemudian, pada April hingga Agustus 2025, target penerimanya sebanyak 6 juta orang.
“September kita harapkan 15 juta anak,” ujarnya.
Sementara itu, program CKG sudah mulai digelar serentak pada 10 Februari.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Presiden (Presidential Communication Office/PCO) Adita Irawati sebagai bagian dari delapan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), dalam Konferensi pers, di kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta, Jumat, 7/2 mengungkapkan bahwa program ini digelar sesuai arahan dari Presiden Prabowo yang mengharapkan Indonesia harus bisa memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakat. Termasuk dari sisi kesehatan yang harus dijamin negara.
Oleh karena itu, adanya program CKG diharapkan bisa menjadi upaya pencegahan maupun deteksi dini terhadap kondisi kesehatan masyarakat Indonesia.
“Program ini bisa dikatakan yang menyasar 2,5 juta warga Indonesia yang secara bertahap akan menikmati layanan ini. Negara harus melindungi segenap bangsa indonesia,” ujarnya.
Pelaksanaan CKG ini nantinya akan digelar dengan target di 10 ribu puskesmas dan 15 ribu klinik yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Program ini dirancang agar dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, mulai dari bayi hingga lansia.*
