Istana Angkat Suara Terkait Puluhan Siswa SDN 03 Sukoharjo Keracunan Usai Makan Menu MBG

FORUM KEADILAN – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi angkat suara terkait kasus keracunan hingga mengalami mual-mual puluhan siswa SDN 03 Sukoharjo usai makan makanan menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hasan menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) menyoal masalah ini. Menurut Hasbi, laporan terbaru, anak-anak yang keracunan itu langsung dibawa ke puskesmas terdekat dan keadaannya telah membaik.
“SOP (standar operasi prosedur) yang diterapkan dalam MBG ini adalah sekolah melaporkan kepada SPPG dan Puskesmas jika ada kejadian yang tidak diinginkan. Makanan langsung ditarik oleh SPPG dan kemudian diganti dengan menu lain,” ujar Hasan dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 16/1/2025.
SOP lainnya, kata Hasan, yang akan diterapkan BGN adalah setiap SPPG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi harus menyimpan sampel makanan selama 2×24 jam.
“Sehingga kalau ada kejadian yang tidak diinginkan, seperti yang terjadi di Sukoharjo, penyebabnya bisa dilacak dengan cermat. Saat ini sampel makanan yang disiapkan di SPPG tersebut sedang diperiksa oleh Dinas Kesehatan,” jelasnya.
Hasan menambahkan bahwa kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi bagi BGN untuk mengetatkan lagi SOP penyaluran program makan bergizi gratis.
“Kejadian semacam ini akan menjadi evaluasi yang amat penting bagi BGN untuk memperketat pelaksanaan SOP dalam setiap rantai proses penyiapan MBG. Sehingga kualitas dan kehigienisan makanan bisa terjamin,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Sejumlah siswa di SDN Dukuh 03 Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), mengalami keracunan setelah makan menu program makan bergizi gratis (MBG).
Kepala SDN Dukuh 03, Lilik Kurniasih mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB, pada Kamis, 16/1/2025.
Ia menjelaskan ketika itu makanan tiba di sekolah pada pukul 09.00 WIB. Lalu, makanan itu disantap para siswa. Tetapi, setelah makan ada beberapa siswa yang merasa mual dan pusing.
“Ada yang merasa mual, pusing, dan ada satu anak yang muntah,” ujarnya.
Dari 200 siswa yang berada di sekolah itu, ia mengatakan ada sekitar sepuluh anak yang merasa mual setelah makan. Lilik menyebut para siswa yang merasakan gejala itu adalah siswa kelas 1-6. Mereka juga mengaku mencium bau basi dari ayam tepung yang menjadi lauk dari menu hari ini.
Selain dari ayam tepung, menu hari ini terdapat nasi putih, sayur ca wortel tahu, buah naga, dan susu. Setelah kejadian itu, makanan yang masih tersisa langsung ditarik oleh para guru.
Kemudian, seusai mengalami gejala itu, pihak sekolah langsung menghubungi tim Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terkait dan petugas kesehatan dari Puskesmas Sukoharjo Kota.
“Tadi langsung ditangani oleh petugas, dan langsung diberi obat. Alhamdulillah langsung tertangani,” katanya.
Menyoal hal itu, Kepala Puskesmas Sukoharjo Kota Kunari Mahanani mengatakan Kodim 0726 Sukoharjo yang mengelola SPPG usai mengakui proses pemasakan ayam kurang matang.
“Ayamnya tidak matang, sudah diakui dari Kodim,” tuturnya.
Sementara itu, para siswa yang mengalami gejala itu langsung diberikan obat oleh pihak puskesmas.
“Yang kena itu cuma mual dan muntah, tidak sampai dirujuk ke rumah sakit. Sudah kami tangani, setelah kami observasi hasilnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” imbuhnya.*