FORUM KEADILAN – Sutradara film Indonesia, Garin Nugroho mengungkapkan bahwa dirinya pernah diminta untuk bertemu dengan adik Presiden RI Prabowo Subianto, yakni Hashim Djojohadikusumo terkait kompetisinya Prabowo dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi)
Garin dalam Podcast Dialektika Madilog Forum di Forum Keadilan TV, secara gamblang mengatakan apa yang dialami oleh masyarakat Indonesia adalah fase cinta monyet terhadap Jokowi.
“Pak Hashim nanya, gimana? Pak Hashim kan tahu, kalau fase pertama orang Indonesia itu cinta monyet, cinta monyet sama Jokowi, mbok kamu terangkan apapun, nggak ada gunanya pak, pasti menang Jokowi, pasti menang Jokowi, cinta monyet,” ujar Garin Nugroho dalam Podcast Dialektika Madilog Forum di Forum Keadilan TV, pada Minggu, 5/1/2025.
“Cinta monyet itu tidak pakai akal, seumur hidup ya kan, cinta terus. Kamu nasihatin politik, nasihatin agama, nasihatin kesalahan orang itu, nggak ada guna,” tambahnya.
Kedua, lanjut Garin, bahwa fase kedua yang dipandangnya cukup sulit bahwa kala itu Prabowo diprediksi hanya akan menang sedikit dari Jokowi.
“Karena kalau penantang dalam tinju itu harus menang telak, saya yakin pak Prabowo menang sedikit. Saya bukan ahli politik, aku bilang. Saya hanya berprediksi berbasis pengalaman lapangan dan pandangan saya. Tetapi, Jokowi bisa menggunakan seluruh institusi birokrasi. Jadi kemalangan kecil pasti kalah juga,” jelasnya.
“Ketika setelah ketemu pak Hashim tahun 2018, saya mikir apa yang akan terjadi antara Jokowi dan Prabowo. Lalu, saya bikin buku Melodrama, catatan tulisan saya di tahun 2018,” sambungnya.
Dalam buku Melodramanya, Garin menggambarkan Jokowi dan Prabowo akan duduk bersama, semantara rakyat masih bingung dan saling berkelahi. Karena menurut Garin, cara militer setelah bertempur dua kali dan mengalami kekalahan, maka akan diambil solusi seperti mencari jalan lain, yakni jalan tanpa pertempuran.
“Menurut saya, saya bukan ahli, ya tapi akan selalu begitu atau pertempuran tiga kali besar-besaran atau justru mengambil jalan yang lain negosiasi,” pungkasnya.*