FORUM KEADILAN – Rencana pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri makin santer terdengar. Namun, hingga kini belum ada pengumuman resmi di mana dan kapan pertemuan itu akan terjadi.
Meski belum terjadi, Pengamat politik sekaligus Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti melihat, kemungkinan rencana pertemuan kedua tokoh bangsa itu ada di kisaran 70 persen.
Kapan pertemuan itu akan terjadi? Ray mengatakan hanya menunggu waktu yang tepat.
“Mengapa baru sekarang? Karena tidak ada lagi halangan yang cukup berarti untuk keduanya dapat bertemu. Pilpres sudah selesai, pilkada juga. Kabinet juga sudah terbentuk. Maka, jika keduanya bertemu, tak ada bobot politik pragmatis menyertainya,” kata Ray dalam keterangannya, Minggu, 19/1/2025.
Menurut Ray, tak ada beban politis membuat Prabowo dan Megawati hanya akan bertemu sebagai seorang sahabat. Kalaupun mengandung unsur politik, itu hanya akan menjadi politik kebangsaan yang jauh lebih kuat.
Ray menguraikan arti pertemuan itu bagi Megawati. Menurutnya, tak ada jarak yang prinsip antara Megawati dengan Prabowo. Bahwa sebelumnya, mereka berbeda namun telah selesai dengan berakhirnya hajatan Pemilu dan Pilkada 2024.
“Ini bisa memecah dominasi Pak Jokowi dalam pemerintahan Pak Prabowo. Sehingga cawe-cawe Pak Jokowi akan dapat lebih dipinggirkan. Di saat yang sama, upaya mengganggu PDI Perjuangan dari luar dapat diperlemah. Khususnya menjelang kongres PDI Perjuangan 2025 di tahun ini,” jelasnya.
Kemudian, bagi Prabowo, Ray melihat pertemuan itu bisa menjadi moderasi oposisi. Sebab, PDI Perjuangan mungkin tidak akan diajak masuk ke kabinet, tapi tetap diharapkan dapat dimoderasi.
“Di mana, perkara-perkara penting bagi pemerintahan Prabowo tidak mendapat kendala, khususnya dari luar pemerintahan. Kemudian, mengayunkan teman politik. Kemudian, ada kemungkinan setelah 100 hari pemerintahan Prabowo, pemerintahan yang lebih berpusat pada Prabowo sendiri akan makin dikuatkan,” pungkasnya.*
Laporan Merinda Faradianti