Rabu, 25 Juni 2025
Menu

Telur dan Kelor Bakal Jadi Opsi Pengganti Susu dalam Program Makan Bergizi Gratis

Redaksi
Program Makan Bergizi Gratis | Dok DPP Gerindra Bali
Program Makan Bergizi Gratis | Dok DPP Gerindra Bali
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Telur ayam dan kelor akan disiapkan sebagai bahan makanan pengganti susu dalam program makan bergizi gratis (MBG).

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana usai Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) CPP 2025 di Jakarta, Senin, 23/12/2024.

Dadan menilai, tidak semua penerima MBG akan mendapatkan susu dalam menu makan mereka. Kata dia, MBG akan memprioritaskan penyaluran susu ke daerah-daerah yang berada di sekitar peternakan sapi perah.

“Susu itu akan diberikan di daerah-daerah yang memang di situ daerah peternakan. Kalau bukan di daerah peternakan, tidak usah dipaksakan,” ujar Dadan.

Kemudian, pemerintah akan menyiapkan telur dan daun kelor sebagai alternatif untuk menggantikan kebutuhan gizi dari susu.

Menurut dia, kebutuhan protein dapat terpenuhi dari telur, sedangkan kalsium dapat terpenuhi dari daun kelor.

“(Menu susu) cukup bisa diganti dengan telur. Kalsiumnya bisa dengan kelor. Yang jauh dari susu dan logistiknya susah, ya tidak usah dipaksakan. Bisa ada telur, bisa kelor,” tutur dia.

Walaupun begitu, Dadan memastikan bahwa susu akan tetap menjadi bagian dari menu di daerah yang peternakan sapi perah yang mencukupi.

“Di daerah-daerah dengan peternakan sapi perah yang cukup, itu akan menjadi bagian dari makanan mereka,” jelas dia.

Program yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto ini pun rencananya bakal menjangkau sekitar 3 juta penerima manfaat. Pelaksanaannya akan dilakukan bertahap mulai 6/1/2025.

“Pokoknya 3 juta penerima manfaat. Kita mulai bertahap lah, 6 Januari (2025) kan pembukaan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto sendiri telah mengumumkan soal anggaran MBG usai menggelar rapat terbatas di Istana, Jakarta, Jumat, 29/11.

Hal ini diungkapkan pada saat yang sama usai dirinya mengumumkan tentang kenaikan upah minimum sebesar 6,5 persen pada 2025 mendatang.

Prabowo mengungkapkan bahwa anggaran MGB adalah Rp10 ribu per anak per hari, di mana pada awalnya pemerintah menaksir porsi per anak Rp15 ribu.

Tetapi katanya, dalam rapat tersebut telah dilakukan penyesuaian setelah melihat anggaran yang ada. Selain itu, pemerintah juga menilai bahwa paket makanan bergizi dengan alokasi dana Rp10 ribu per porsi cukup layak dan bergizi untuk dikonsumsi.

“Program makan bergizi ini nanti rata-rata minimumnya kita ingin memberi indeks per anak, per ibu hamil, itu Rp10 ribu per hari, kurang lebih,” ungkap Prabowo dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat, 29/11.

“Kita ingin Rp15 ribu (per porsi), tapi kondisi anggaran mungkin Rp10 ribu kita hitung untuk daerah-daerah itu cukup, cukup bermutu dan bergizi,” lanjut Prabowo.

Kata Prabowo, program ini dilakukan untuk menambah kesejahteraan masyarakat, termasuk para buruh. Kemudian Prabowo bilang, keputusan tersebut dibuat setelah melihat data keluarga menengah ke bawah yang rata-rata mempunyai tiga hingga empat orang anak yang harus diberi makan. Dengan demikian, setiap keluarga mendapatkan bantuan makan bergizi gratis rata-rata Rp30-40 ribu per harinya.

“Berarti tiap keluarga bisa menerima minimal atau rata-rata bisa Rp30 ribu per hari. Ini kalau satu bulan bisa Rp2,7 juta,” tuturnya.

Prabowo pun menegaskan, selain MBG, pemerintah juga akan menyalurkan bantuan sosial lainnya kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Jadi kalau ini semua dengan bansos, dan bantuan sosial lainnya, termasuk PKH, saya kira upaya pemerintah mengamankan semua lapisan masyarakat, di antaranya buruh, sudah sangat maksimal saat ini, tentunya kita ingin perbaiki di saat-saat mendatang,” jelas Prabowo.*