Gibran Minta Zonasi PPDB Dihapus, Ombudsman: Zonasi untuk Pemerataan Pendidikan

FORUM KEADILAN – Anggota Ombudsman, Indraza Marzuki Rais menyampaikan bahwa sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) masih sangat relevan untuk mendorong pemerataan kualitas dan fasilitas pendidikan. Hal itu disampaikan setelah wakil presiden Gibran Rakabuming Raka menginginkan agar sistem zonasi dihapus.
“Sistem zonasi yang diterapkan 2017 adalah salah satu rekomendasi dari Ombudsman. Sistem ini dilatarbelakangi ketimpangan dalam sebaran dan kualitas satuan pendidikan,” kata Indraza dalam keterangan tertulis, Minggu, 24/11/2024.
Menurut Indraza, PPDB tidak hanya menyasar kota besar, tetapi juga daerah yang masih memiliki tantangan besar dalam mengakses pelayanan pendidikan, seperti daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T). Tujuannya menciptakan sistem pendidikan yang inklusif dan memastikan setiap warga negara dapat mendapat akses pelayanan pendidikan yang adil dan merata.
Di sisi lain, Indraza juga menyoroti dampak negatif apabila sistem zonasi dihapuskan. Yaitu munculnya kembali fenomena “sekolah favorit” yang akan memperparah ketimpangan kualitas kualitas pendidikan.
“Sekolah favorit mungkin menguntungkan bagi sebagian pihak, tetapi penghapusan zonasi akan membuat ketimpangan ini menjadi masalah sistemik yang terus berlanjut,” ujarnya.
Untuk itu, kata Indraza, Ombudsman menyarankan agar pemerintah fokus menyelesaikan akar masalah pendidikan nasional daripada menghapus sistem PPDB. Ia merekomendasikan agar pemerintah melakukan pemetaan sebaran satuan pendidikan negeri dan swasta di setiap jenjang.
“Menyediakan satuan pendidikan yang merata, baik dengan membangun sekolah baru atau bekerja sama dengan sekolah swasta,” katanya.
Sebelumnya, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka mengaku telah meminta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti untuk menghapus sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru.
“Saya sampaikan secara tegas ke Pak Menteri Pendidikan ‘Pak ini zonasi harus dihilangkan’,” kata Gibran dalam pidatonya di Pembukaan Tanwir I PP Pemuda Muhammadiyah, Jakarta, Kamis, 21/11/2024.*
Laporan Syahrul Baihaqi