Selasa, 24 Juni 2025
Menu

Paus Fransiskus Desak Penyelidikan Terkait Genosida di Gaza

Redaksi
Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sedunia dan Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus | Ist
Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sedunia dan Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sedunia dan Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus untuk pertama kali menanggapi terkait “genosida” Israel yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di Gaza.

Paus mendesak agar digelarnya penyelidikan lebih lanjut mengenai agresi Israel di Jalur Gaza Palestina yang berlangsung untuk membuktikan aksi agresi tersebut masuk ke dalam kategori genosida.

Hal ini dimuat dalam buku barunya yang diterbitkan pada Minggu, 17/11/2024, berjudul “Hope Never Disappoints. Pilgrim Towards a Better World“, memuat intervensi terbarunya yang paling terus terang terhadap perang Gaza, yang telah berlangsung lebih dari setahun sejak 7 Oktober 2023 lalu.

“Menurut beberapa ahli, apa yang terjadi di Gaza memiliki karakteristik genosida,” tulis Paus dalam kutipan buku yang diterbitkan di halaman depan harian Italia, La Stampa, pada hari Minggu, 17/11/2024.

“Kita harus menyelidikinya dengan cermat untuk menentukan apakah hal ini sesuai dengan definisi teknis yang dirumuskan oleh para ahli hukum dan badan-badan internasional,” tambahnya.

Paus Fransiskus menyesalkan banyaknya korban operasi Israel di Gaza. Kementerian Kesehatan yang dikelola oleh Hamas di wilayah tersebut menyebutkan jumlah korban sedikitnya 43.846 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.

Diketahui, Paus Fransiskus sering menyampaikan kritiknya mengenai agresi di Gaza yang saat ini telah menelan lebih dari 43 ribu korban jiwa. Tetapi, ia tidak pernah menggunakan istilah genosida untuk menyebut agresi Israel di Gaza.

Kedutaan Besar Israel di Vatikan pun menanggapi pada hari Minggu dengan sebuah unggahan di media sosial X, mengutip dari duta besarnya Yaron Sideman.

“Terjadi pembantaian genosida pada tanggal 7 Oktober 2023 terhadap warga negara Israel, dan sejak saat itu, Israel telah menjalankan haknya untuk membela diri terhadap upaya dari tujuh pihak yang berbeda untuk membunuh warga negaranya,” kata pernyataan tersebut.

Diketahui, PBB telah merilis laporan terkait agresi militer Israel di Gaza. Dalam laporan tersebut, PBB menilai bahwa agresi Israel di Gaza telah memenuhi karakteristik genosida.

Agresi Israel telah menyebabkan dampak negatif yang secara signifikan mempengaruhi kehidupan warga Palestina di Gaza. Salah satu dampak negatif yang disebabkan adalah bencana kelaparan. Dalam agresinya, militer Israel sering merampas kebutuhan pokok warga Gaza, seperti makanan dan minuman.

“Sejak awal perang, pejabat Israel secara terbuka mendukung kebijakan yang merampas kebutuhan pokok warga Palestina untuk bertahan hidup, seperti makanan, air, dan bahan bakar,” bunyi laporan Komite Khusus PBB yang dirilis, Kamis, 14/11/2024.*