Jumat, 18 Juli 2025
Menu

Poin-poin Penting Kunjungan Kenegaraan Prabowo ke Cina: Datangkan Investasi Rp157 T

Redaksi
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, bersama Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Xi Jinping, menyaksikan penandatanganan sejumlah kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok. Prosesi penandatangan digelar di salah satu ruangan di Great Hall of the People, Beijing, RRT, Sabtu, 9/11/2024. | Dok-BPMI Setpres/ Muchlis Jr
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, bersama Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Xi Jinping, menyaksikan penandatanganan sejumlah kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok. Prosesi penandatangan digelar di salah satu ruangan di Great Hall of the People, Beijing, RRT, Sabtu, 9/11/2024. | Dok-BPMI Setpres/ Muchlis Jr
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto ke Cina selama tiga hari pada 8-10 November 2024 telah membuahkan beberapa hasil konkret, terutama di bidang ekonomi, bisnis, hingga politik luar negeri.

Selama ke Cina, Prabowo bertemu dengan para pejabat tinggi negara, mulai dari Presiden Xi Jinping, Perdana Menteri Li Qiang, dan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional Tiongkok (National People Congress) Zhao Leji.

Forum tersebut mempertemukan pengusaha dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan para pengusaha Tiongkok.

Berikut poin-poin penting hasil kunjungan Prabowo di Cina:

1. Mendatangkan investasi Rp157 triliun

Kunjungan Prabowo ke Cina disebut berhasil mendatangkan investasi ke Indonesia sebesar US$10,07 miliar atau setara dengan sekitar Rp157,64 triliun. Kerja sama tersebut dilakukan antar pelaku usaha dari kedua negara.

Diketahui, para pengusaha menyepakati sejumlah perjanjian kerja sama yang sejaan dengan program prioritas pemerintah, antara lain di bidang ketahanan pangan, ketahanan energi, hilirisasi 26 komoditas utama dalam negeri, serta di bidang pemajuan sains dan teknologi.

2. Tujuh kesepakatan kerja sama bilateral Indonesia-Tiongkok

Disaksikan oleh Prabowo dan Xi Jinping, Indonesia dan Tiongkok juga menandatangani tujuh kesepakatan kerja sama bilateral. Prosesi penandatangan digelar di salah satu ruangan di Great Hall of the People, Beijing.

Kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok yang ditandatangani adalah:

1. Protokol Persyaratan Fitosanitari untuk Ekspor Buah Kelapa Segar dari Indonesia ke China;
2. Pedoman Kerja Teknis untuk Mempromosikan Perikanan Tangkap Berkelanjutan;
3. Memorandum Saling Pengertian tentang Penguatan Kerja Sama Ekonomi Biru;
4. Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Sumber Daya Mineral;
5. Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Mineral Hijau;
6. Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Bidang Sumber Daya Air; dan
7. Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Penilaian Kesesuaian.

3. Menyepakati Pendanaan Program Makan Bergizi Gratis

Pemerintahan Cina juga sepakat untuk dapat mendukung pendanaan program makan bergizi gratis. Kedua negara dalam hal ini menyepakati pendanaan “Food Supplemention and School Feeding Programme in Indonesoa”.

Kesepakatan tersebut dibacakan dalam acara penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Cina yang disaksikan langsung oleh Prabowo dan Xi Jinping.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartato menyampaikan bahwa Cina yang akan mendukung program Indonesia ini yang telah lebih dulu melaksanakan program tersebut untuk rakyat mereka.

“Ya mereka (pemerintah China) akan men-support karena mereka juga sudah melaksanakan makan bergizi di sini,” ujar Airlangga kepada wartawan di Beijing, pada Minggu waktu setempat.

Pedoman Kerja Sama Kelautan untuk Kesejahteraan Masyarakat RI.

Termasuk dalam tujuh kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan Cina yang penandatanganannya disaksikan oleh Prabowo dan Xi Jinping, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono menandatangani pedoman kerja sama teknis (Technical Cooperation Guidelines/TCG) dengan Menteri Pertanian dan Urusan Pedesaan Cina, Han Jun.

Penandatanganan TCG merupakan bagian dari Implementening Arrangement yang sebelumnya telah ditandatangani kedua belah pihak pada awal September tahun lalu. Di dalam pedoman tersebut berisi poin kolaborasi untuk memastikan pemenuhan kesejahteraan pekerja perikanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia di sekitar daerah penangkapan ikan dengan peningkatan sektor hilirisasi hasil perikanan.

TCG mencakup 12 bagian pengaturan kerja sama Indonesia-Cina, di antaranya mengenai perusahaan patungan, kapal hingga kuota penangkapan ikan. Sedangkan di ruang lingkup kerja sama yang akan dilakukan meliputi bidang perikanan tangkap dan pengolahan produk perikanan sesuai ketentuan hukum di Indonesia.

Di dalamnya juga mencakup perjanjian terkait pembangunan fasilitas perikanan di darat, termasuk pelabuhan perikanan, pertukaran keterampilan, pelatihan, dan data relevan terkait sektor perikanan.

Menteri KKP juga menyebut TCG adalah perjanjian stratehos untuk membangun ketahanan pangan hingga dapat menjadi peluang agar meningkatkan ketahanan pangan serta dapat menjadi peluang untuk meningkatkan pendapatan negara bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya nelayan.

4. Penegasan Sikap Politik Luar Negeri Indonesia

Prabowo menegasakn bahwa kerja sama antara Indonesia-Cina dipastikan tidak mengubah sikap politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif. Indonesia berkomitmen untuk tidak berpihak dan berkolaborasi dengan semua kekuatan di dunia.

Prabowo di hari terakhirnya di Cina, dalam acara forum bisnis Indonesia-Cina menyampaikan, Indonesia memandang Cina bukan hanya sebagai negara adikuasa, melainkan juga sebagia berperadaban besar.

“Saya melaksanakan pertemuan-pertemuan yang baik dengan presiden Anda dan pemerintahan Anda. Kita berkomitmen untuk melanjutkan langkah-langkah dari kolaborasi dan sinergi kita di berbagai sektor. Sektor pendidikan, bisnis, industri, kolaborasi antar pelaku usaha,” ujar Prabowo.

“Dan kita sangat optimistis dan bullish untuk prospek ini, dan kita menilai bahwa kolaborasi antara kedua negara ini akan menjadi faktor untuk stabilkan dan menaikkan atmosfer kerja sama di kawasan,” sambung.

Secara keseluruhan kerjasama, lanjut Prabowo, antara Indoensia-Cina ini memberikan contoh ke dunia bahwa di era modern ini kolaborasi adalah jalan yang tepat ditempuh untuk mencapai perdamaian.

“Kolaborasi, bukan konfrontasi, adalah jalan untuk perdamaian. Indonesia sangat jelas, kita selalu nonalign (tidak memihak). Kita selalu menghormati semua kekuatan besar di dunia,” pungkasnya.*