Kamis, 17 Juli 2025
Menu

Rano Karno Janjikan Beasiswa untuk Peserta Didik Kurang Mampu di Jakarta

Redaksi
Bakal calon Wakil Gubernur Jakarta dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rano Karno di Warung Garasi Si Doel, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa, 17/9/2024 | Ali Mansur/Forum Keadilan
Bakal calon Wakil Gubernur Jakarta dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rano Karno di Warung Garasi Si Doel, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa, 17/9/2024 | Ali Mansur/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Bakal calon Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno menyoroti masih banyaknya peserta didik di Jakarta yang kurang mampu.

Jika terpilih pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 bersama pasangannya, Pramono Anung, Rano berjanji mendorong pemerintah daerah (Pemda) untuk menggratiskan biaya pendidikan di sekolah swasta bagi siswa kurang mampu.

“Di sini lah peran Pemda, sebetulnya bisa memberikan beasiswa bagi anak-anak negeri yang sekolah di swasta,” ungkap pria yang akrab disapa bang Doel tersebut saat menerima kunjungan dari Alumni SMA 3 Jakarta di Warung Garasi Si Doel, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa, 17/9/2024.

Bang Doel menjelaskan, banyak siswa kurang mampu lebih memilih sekolah negeri karena biaya yang lebih terjangkau dibanding sekolah swasta. Namun, keterbatasan daya tampung sekolah negeri menjadi kendala utama.

“Masalah tentang PBDB, karena jumlah siswa dari SD ke SMP tidak bisa memenuhi kapasitas dari tempatnya. Nah mereka pasti mau ke negeri, karena kan gratis ataupun murah, kalau swasta mahal,” tutur Bang Doel.

Bang Doel juga mencontohkan beberapa daerah, seperti Tangerang dan Tangerang Selatan, yang sudah memberikan beasiswa kepada siswa di sekolah swasta. Menurutnya, Jakarta sebenarnya lebih siap untuk melaksanakan program serupa.

“Itu sistemnya, sudah dilakukan oleh beberapa Kabupaten Kota di sekitar itu biasa, tergantung APBD-nya gede nggak. Nah, kalau di Jakarta kan lebih dari cukup gitu,” ungkap bang Doel.

Selain itu, Bang Doel berjanji menambah daya tampung sekolah negeri, khususnya di tingkat SMP dan SMA. Ia mengakui, lulusan SD dan SMP tidak semuanya bisa ditampung di sekolah negeri yang ada.

“Jumlah siswa dari SD ke SMP tidak bisa memenuhi kapasitas dari tempat. Misalnya, dari SD ada lulusan 10.000, daya tampung SMP negeri cuma 8000, 2000 ini mau ke mana? Pasti akan ke swasta,” ujarnya.

Rano pun berencana menambah kapasitas sekolah negeri dengan membangun gedung bertingkat untuk mengatasi keterbatasan lahan jika terpilih nanti.

“Orang tanya lahannya di mana? Bisa kok naik, artinya kemaren dua kelas kita naikin jadi tiga kelas,” tuturnya.*

Laporan Ali Mansur