Senin, 14 Juli 2025
Menu

KKP Tegaskan Program Makan Bergizi Gratis Pakai Susu Ikan Bukan Peluang Lowongan Pekerjaan

Redaksi
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistyo saat hadir secara online dalam diskusi mengenai susu ikan untuk program makan bergizi gratis di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Selasa, 17/9/2024 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistyo saat hadir secara online dalam diskusi mengenai susu ikan untuk program makan bergizi gratis di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Selasa, 17/9/2024 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis yang menggunakan susu ikan bertujuan untuk meningkatkan asupan protein anak-anak, bukan sebagai peluang lowongan pekerjaan.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistyo mengatakan, pemanfaatan susu ikan dalam program tersebut dapat mendukung perkembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM).

“Berdasarkan data dengan kapasitas produksi 492 ribu ton susu ikan per tahun dapat menyerap sebanyak 195.796 orang (tenaga kerja),” katanya dalam diskusi di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Selasa, 17/9/2024.

Penyerapan tenaga kerja ini mencakup berbagai sektor, seperti sektor nelayan (86.403 orang), industri hidrolisat protein ikan (HPI) (73.800 orang), dan industri susu ikan (35.593 orang).

“Kemudian juga industri susu ikan penyerapan tenaga kerja untuk memenuhi 492 ribu ton susu ikan per tahun. Ini suatu kesempatan kekuatan nasional yang kita bisa bangun dan memanfaatkan sumber daya alam kita asli produk untuk meningkatkan asupan protein masyarakat,” terangnya.

“Untuk asupan protein masyarakat kita tingkatkan menuju generasi emas 100 gram per kapita per hari. Kita bergerak bersama secara nasional semangat kita ikan sebagai protein bangsa sukseskan program makan bergizi gratis mewujudkan generasi emas Indonesia,” ujarnya.

Budi menambahkan bahwa teknologi hidrolisat protein ikan juga dapat memproduksi berbagai olahan lain, seperti tepung, sagu, dan kue, yang mendukung hilirisasi sektor perikanan di Indonesia.

Hal tersebut sebagai upaya hilirisasi dalam sektor perikanan di Indonesia, sehingga bisa membuka sekitar 1,3 juta lapangan usaha, dengan penyerapan 6,5 juta tenaga kerja.

“Nah ketika kita berbicara program makan siang bergizi gratis itu maka satu minggu mungkin 100 gram ikan, dengan sekian jumlah target data dari awal Kementerian Perekonomian, itu membutuhkan bahan baku ikan sekitar 352 ribu ton dengan nilai perputaran ekonomi sekitar Rp7,05 triliun,” pungkasnya.*

Laporan Novia Suhari