Eks Presiden Korsel Moon Jae In Jadi Tersangka Kasus Suap, Diduga Bantu Mantu Cari Kerja

Eks Presiden Korea Selatan Moon Jae In | Ist
Eks Presiden Korea Selatan Moon Jae In | Ist

FORUM KEADILAN – Mantan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae In ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap. Ia diduga membantu menantu laki-lakinya menduduki posisi strategis di perusahaan maskapai penerbangan.

Menurut laporan media lokal, posisi strategis tersebut diberikan sebagai imbalan atas bantuan Moon Jae In selama menjabat sebagai presiden, kepada pendiri perusahaan penerbangan tersebut.

Identifikasi status Moon Jae In ini tertuang dalam surat penggeledahan dari Kejaksaan Tinggi Korsel pada Jumat, 30/8/2024 lalu.

Jaksa pun tengah melakukan penyelidikan secara intensif terhadap tuduhan penyuapan yang melibatkan Moon Jae In. Jaksa kemudian menggeledah kediaman putri Moon Jae In, yaitu Moon Da Hye pada Jumat, 30/8.

Penggerebekan ini dilakukan untuk melihat seberapa besar dukungan keuangan yang diberikan oleh Moon Jae In dan sang istri kepada keluarga putri mereka selama dirinya menjadi presiden.

Penggeledahan dan penyelidikan yang melibatkan Moon Jae In ini ditangani oleh Divisi Kriminal 3 Kantor Kejaksaan Distrik Jeonju.

Moon Da Hye dan suaminya, Seo, diketahui telah berpisah pada 2021 lalu, maka status sang suami kini adalah mantan menantu Moon Jae In. Hal ini menandai pertama kalinya Moon Da Hye terlibat secara langsung dengan penyelidikan yang kini masih berlangsung.

Mantan suami Moon Da Hye, Seo, diangkat sebagai eksekutif Thai Eastar Jet pada 2018 selama masa kepresidenan Moon Jae In.

Fokus penyelidikan dilakukan pada kecurigaan bahwa pengangkatan Seo di posisi strategis maskapai berbiaya rendah yang didirikan oleh mantan anggota Parlemen Lee Sang Jik tersebut merupakan bagian dari imbalan atas bantuan yang diberikan kepada Lee.

Pihak kepolisian Korea Selatan kemudian menyelidiki adanya kemungkinan hubungan pekerjaan Seo dengan penunjukan Lee Sang Jik sebagai kepala Badan UKM dan Perusahaan Rintisan Korea atau Kosme pada Maret 2018.

Diketahui, pada September 2020 dan April 2021, Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang kala itu menjadi oposisi, dan kelompok sipil Justice People di Seoul mengajukan empat pengaduan. Pengaduan yang diajukan adalah soal tuduhan kemungkinan adanya hubungan timbal balik antara Lee dan Seo.

PPP mengadukan adanya dugaan korupsi terkait pengangkatan Seo sebagai direktur eksekutif Thai Easter Jet kepada jaksa penuntut umum. Maskapai tersebut didirikan oleh Lee yang merupakan anggota parlemen dari Partai Demokrat yang saat itu berkuasa. Lee kemudian menjadi presiden Kosme pada Maret 2018, yang mana pada Juli di tahun yang sama, Seo bergabung dengan unit Eastar di Thailand. Pada tahun tersebut, Moon Jae In masih menjabat sebagai presiden Korea Selatan.

Tetapi, Seo yang dikenal minim pengalaman dan juga sedang mengalami kesulitan keuangan pada perusahaan, menimbulkan kecurigaan atas keterlibataan kantor kepresidenan dengan pengangkatan Lee pada jabatan tersebut.

Pengangkatan Lee diduga telah diputuskan selama pertemuan informal sekretari presiden yang berlangsung pada 2017 silam.

Menurut dokumen tuntutan pengadilan, Moon Jae In beserta sang istri menafkahi keluarga putri mereka selama beberapa waktu, tetapi berhenti setelah Seo bekerja di Thai Easter Jet.

Apabila dukungan tersebut dihentikan setelah Seo bekerja di sana, termasuk gaji dan perumahan Seo, ini bisa dilihat sebagai bentuk suap kepada Moon Jae In.

Seo diperkirakan telah menerima 223 juta won atau setara dengan Rp2,5 miliar dalam bentuk gaji dan biaya relokasi ke Thailand antara Juli 2018 dan April 2022.

Maka dalam surat perintah penggeledahan tersebut, pihak berwenang mengindikasikan bahwa Moon Jae In diduga menerima jumlah tersebut sebagai suap Lee.

Seo pun telah diperiksa sebagai saksi sebanyak tiga kali pada 2024. Ia juga secara konsisten mempertahankan haknya untuk tetap diam.*

Pos terkait