Kamis, 12 Juni 2025
Menu

Demonstrasi Dekat Istana Merdeka, Driver Ojek Online Tuntut 6 Hal

Redaksi
Ilustrasi Ojek Online (Ojol) | Ist
Ilustrasi Ojek Online (Ojol) | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Sekitar 1.000 pengemudi ojek online (ojol) menggelar demonstrasi hari ini, Kamis, 28/8/2024.

Para pengemudi ojol dari berbagai komunitas itu berkumpul membawa tuntutan mereka di Patung Arjuna, kompleks Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

Saat dikonfirmasi, para demonstran menyampaikan enam tuntutan, yaitu:

  1. Revisi dan penambahan pasal pada Permenkominfo No. 1 Tahun 2012 tentang formula tarif layanan pos komersial untuk mitra ojek online dan kurir online di Indonesia.
  2. Kominfo wajib mengevaluasi dan memonitoring segala bentuk kegiatan bisnis dan program aplikator yang dianggap tidak adil terhadap mitra pengemudi ojek online dan kurir online di Indonesia.
  3. Penghapusan program layanan tarif hemat untuk pengantaran barang dan makanan pada semua aplikator yang dinilai tidak manusiawi dan memberikan ketidakadilan terhadap mitra driver ojek online dan kurir online.
  4. Penyeragaman tarif layanan pengantaran barang dan makanan di semua aplikator.
  5. Penolakan promosi aplikator yang dibebankan pada pendapatan mitra driver.
  6. Legalisasi ojek online di Indonesia dengan membuat Surat Keputusan Bersama (SKB) beberapa kementerian terkait yang membawahi ojek online sebagai angkutan sewa khusus

Salah satu penanggung jawab aksi dari Koalisi Ojol Nasional Andi Kristiyanto mengeluhkan tidak adanya fasilitas dan hak yang dijanjikan oleh pihak ojol.

“Semua kita urus atau bayar sendiri, aplikator hanya menjadi perantara,” kata Andi kepada Forum Keadilan, Kamis.

Sementara itu, Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy menyatakan bahwa tarif layanan pengantaran Grab sudah sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Permenkominfo No. 1/Per/M.Kominfo/01/2012 tentang formula tarif layanan pos komersial.

Dalam pernyataan resminya, Tirza mengatakan bahwa tarif layanan juga dirancang untuk menjaga pendapatan para driver online serta kestabilan permintaan pasar terhadap layanan Grab.

Tirza juga menegaskan bahwa Grab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan mitra pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen.*

Laporan Reynaldi Adi Surya