FORUM KEADILAN – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta maaf kepada publik apabila terdapat kekhilafan selama 10 tahun memimpin Indonesia.
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid pun merespons permintaan maaf Jokowi tersebut. Jazilul mengatakan, masyarakat akan mencatat semua janji Jokowi selama kampanye yang sampai saat ini tidak ditepati.
“Permohonan maaf sebagai pribadi akan dimaklumi, tetapi sebagai Presiden masyarakat Indonesia mencatat mana yang belum selesai, mana yang sudah selesai, mana yang tidak sesuai dengan janjinya, mana yang sudah sesuai,” kata Jazilul kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 2/8/2024.
Menurut Jazilul, hal itu wajar dilakukan masyarakat sebagai bentuk kritikan terhadap Presiden yang sudah diamanahi oleh rakyat dalam memimpin Indonesia.
“Saya pikir wajar Presiden mendapat masukkan, saran, bahkan kritik dari masyarakat. Karena apa? Karena posisi Presiden itu memang posisi yang diberikan oleh masyarakat,” ujarnya.
Jazilul pun turut memberikan kritikan kepada Jokowi, karena masih banyak yang harus diperbaiki, termasuk janji-janji yang tidak ditepati oleh Jokowi selama hampir sepuluh tahun memimpin Indonesia.
“Termasuk janji pertumbuhan ekonomi juga belum terpenuhi. Termasuk janji untuk menegakkan demokrasi juga masih dalam tanda kutip ada yang masih belum merasakan kepuasan itu,” tuturnya.
Janji Jokowi lainnya yang belum terpenuhi adalah soal pemindahan Ibu Kota. Jazilul menilai bahwa janji Jokowi tersebut sampai saat belum berhasil dilakukan.
“Termasuk juga janji untuk pindah Ibu Kota juga sampai hari ini juga belum, masih banyak yang saya pikir masyarakat tahu fakta ini,” ucapnya.
Tak hanya itu, Jokowi juga pernah berjanji akan mengupayakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai tujuh persen.
“Pertumbuhan ekonomi dan pengangguran masih ada, masih cukup banyak jg yang kena PHK itu janji pertumbuhan tujuh persen juga enggak tercapai,” tandasnya.
Presiden Jokowi sebelumnya menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas semua kesalahan yang dilakukan selama kepemimpinannya. Permintaan maaf itu disampaikan dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka di halaman depan Istana Merdeka, Kamis, 1/8.
“Di hari pertama bulan kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor K.H. Ma’ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini,” kata Jokowi.
Jokowi menyampaikan bahwa dirinya dan Ma’ruf Amin merupakan manusia biasa yang tidak bisa menyenangkan semua pihak.
“Kami sangat menyadari bahwa sebagai manusia, kami tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak. Kami juga tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak,” tandasnya.*