Sabtu, 24 Mei 2025
Menu

Nilai Ekspor-Impor Tahunan RI Turun, Menko Perekonomian: Lihat Bulan Depan

Redaksi
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (Menko Perekonomian RI) Airlangga Hartarto di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Jakarta Pusat, Kamis, 20/6/2024 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (Menko Perekonomian RI) Airlangga Hartarto di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Jakarta Pusat, Kamis, 20/6/2024 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Share:

FORUM KEADILAN – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan nilai tahunan ekspor dan impor Indonesia menurun.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia dari Januari hingga Mei 2024 mencapai US$104,25 miliar, turun 3,52 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023.

Sementara itu, ekspor nonmigas mencapai US$97,58 miliar, turun 3,84 persen.

Di sisi lain, nilai impor Indonesia pada Mei 2024 mencapai US$19,40 miliar, naik 14,82 persen dibandingkan April 2024, tetapi turun 8,83 persen dibandingkan Mei 2023.

Menanggapi penurunan nilai ekspor dan impor tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa yang terpenting adalah nilai ekspor bulanan pada April 2024 masih mengalami surplus (peningkatan).

“Kan ekspor bulan kemarin (April) masih surplus sebesar 2,9 dan ekspor bulan kemarin juga angkanya naik,” katanya kepada wartawan di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Jakarta Pusat, Kamis, 20/6/2024.

Sedangkan untuk penurunan secara Year on Year (YoY), Airlangga mengaku masih akan terus memantau pergerakannya hingga bulan depan.

“(Kalau secara Year on Year) Nanti kita lihat di bulan depan akan seperti apa,” ujarnya.

Selain itu, terkait melemahnya Rupiah yang semakin hari semakin signifikan, Airlangga menganggap hal tersebut wajar.

“Kita monitor saja dinamika atau fluktuasi berbagai mata uang dunia (currency), US dollar menguat, karena memang ekonomi Amerika sedang kuat (membaik),” tambahnya.

Sebab itu, Airlangga mengaku akan terus melakukan pengawasan terhadap pergerakan nilai rupiah ke depan.

“Kita monitor saja, karena itu BI (Bank Indonesia) yang akan terus memonitor secara daily,” tandasnya.*

Laporan Novia Suhari