Memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia 31 Mei

Ilustrasi Hari Tanpa Tembakau | Ist
Ilustrasi Hari Tanpa Tembakau | Ist

FORUM KEADILAN – Setiap tanggal 31 Mei, kita memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia (World No Tobacco Day). Hari  Tanpa Tembakau Sedunia adalah untuk mengingatkan bahayanya kecanduan nikotin dan apa dampak yang ditimbulkan untuk diri sendiri.

Pada peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada, 31 Mei 2024 ini tema yang diusung adalah “Protecting Children From Tobacco Industry Interference” atau “Melindungi Anak-anak Dari Campur Tangan Industri Tembakau”.

Bacaan Lainnya

Diketahui, Nikotin adalah zat yang sangat adiktif yang ditemukan dalam produk tembakau, termasuk rokok, cerutu, dan tembakau kunyah. Ketika nikotin dihirup atau diserap ke dalam aliran darah, zat ini merangsang pelepasan dopamin di otak dan menciptakan sensasi menyenangkan.

Seiring berjalannya waktu, otak terbiasa dengan peningkatan pelepasan dopamin dan meningkatkan rasa toleransi terhadap nikotin, yang berujung meningkatnya kebutuhan untuk mendapatkan dosis yang lebih tinggi agar mencapai efek yang sama.

Siklus toleransi dan ketergantungan inilah yang membuat nikotin sangat adiktif.

Kecanduan nikotin juga sering terjadi, ketika nikotin terus dikirim ke otak saat orang merokok atau menggunakan produk tembakau lainnya. Hal ini dapat menimbulkan rasa antara merokok dan sensasi yang menyenangkan ataupun rasa relax, sehingga membuat orang sulit untuk mengurangi ataupun berhenti.

Selain itu, kebiasaan untuk merokok di setiap waktu akan membuat kebiasaan ini sulit untuk dikurangi atau bahkan disembuhkan

Dampak dari kecanduan nikotin atau tembakau ini tidak hanya mempengaruhi kesehatan tubuh seseorang. Tetapi, juga kondisi mental mereka karena dapat meningkatkan kecemasan dan depresi yang mengakibatkan perubahan suasana hati dan stres.

Ketergantungan pada nikotin juga dapat memengaruhi jadwal tidur kita.

Berdasarkan laman UICC, lebih dari 38 juta anak muda berusia antara 13 dan 15 tahun menggunakan beberapa jenis tembakau. Pada tahun 2022, sebesar 110% acara televisi sering memperlihatkan adegan menghirup tembakau di kalangan anak-anak berusia 15-24 tahun.

Oleh maka itu, perlindungan terhadap anak-anak dari paparan dan pengaruh buruk tembakau menjadi prioritas global dan untuk melindungi mereka adalah sebuah tanggung jawab bersama yang membutuhkan kerja sama yang baik dengan semua pihak.*

Laporan Malika Aisya Samudra

Pos terkait