FORUM KEADILAN – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menanggapi ide Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto yang ingin membentuk sebuah perkumpulan bersama para presiden terdahulu yang disebutnya ‘Presidential Club’.
Zulhas mengatakan, gagasan Prabowo tersebut bagus dan siap mendukung.
“Bagus banget, silakan dengan senang hati kita dukung ya,” ucap Zulhas saat ditemui wartawan di tempat makan Mie Gacoan, Sunter, Jakarta Utara, Sabtu, 4/5/2024.
Zulhas menekankan bahwa hal tersebut adalah sepenuhnya wewenang Presiden terpilih, Prabowo.
“Terserah Bapak Prabowo, beliau yang Presiden terpilih ya,” imbuhnya.
Sebelumnya, keinginan Prabowo membentuk ‘Presidential Club’ diungkap Juru Bicara (Jubir)-nya, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Dahnil menjelaskan, dalam perkumpulan tersebut, Prabowo ingin ia dan para presiden terdahulu berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan.
“Presidensial Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan, sehingga terjaga silaturahmi kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua,” ujar Dahnil kepada wartawan, Jumat, 3/5/2024.
Perkumpulan itu diharapkan bisa menunjukkan bahwa pemimpin bangsa Indonesia kompak, rukun, dan guyub dalam memikirkan serta bekerja untuk kepentingan rakyat.
“Ya, semua mantan presiden kita yang masih ada. Pak Prabowo berharap, sebagai bangsa besar para pemimpinnya kompak, rukun, guyub memikirkan dan bekerja untuk kepentingan rakyat banyak, terlepas dari perbedaan pandangan politik dan sikap politik,” terangnya.
Direspons Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menanggapi keinginan pembentukan ‘Presidential Club’ tersebut. Jokowi menilai gagasan ‘Presidential Club’ adalah hal yang bagus.
“Bagus, bagus,” ujar Jokowi di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat, 3/4.
Lalu, ketika ditanya mengenai pendapatnya jika pertemuan ‘Presidential Club’ digelar seminggu sekali, Jokowi berguyon bahwa ia mengusulkan pertemuan ‘Presidential Club’ dilakukan dua hari sekali.
“Ya dua hari sekali ya nggak apa-apa,” tutur Jokowi.*